Wali Murid Kecele PPDB Jalur Olahraga Ditutup

PPDB jalur prestasi akademis, non akademis dan olahraga dimulai, Senin (22/6) kemarin. Sejumlah wali murid masih kebingungan dengan aturan yang berlaku.

PPDB jalur prestasi akademis, non akademis dan olahraga dimulai, Senin (22/6) kemarin. Sejumlah wali murid masih kebingungan dengan aturan yang berlaku.

Tidak Semua Prestasi Bisa Diterima
Dindik Surabaya, Bhirawa
Kekecewaan terihat dari wajah puluhan calon wali murid yang akan mendaftarkan putera-puterinya melalui jalur khusus olahraga. Betapa tidak, jadwal pendaftaran yang seharusnya baru dimulai, Senin (22/6), ternyata sudah ditutup sejak 18 Juni lalu.
Peristiwa itu terjadi saat wali murid mendatangi kantor Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Surabaya pada hari pertama Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jalur prestasi kemarin. Salah satu pendaftar yang kecewa karena baru datang ke KONI pada Senin kemarin adalah Widhy Alvian Mahardhito. ABG 14 tahun yang ditemani ibunya, Marlis Purwanti, tersebut datang ke Kantor KONI Surabaya untuk melakukan pendaftaran. Dia optimistis diterima di SMA impiannya dengan membawa dokumen prestasi olahraga taekwondo.
Sayangnya, siswa Sekolah Alam Insan Mulia tersebut tidak mengetahui kalau pendaftaran jalur prestasi olahraga harus melalui cabor masing-masing. “Saya hanya lihat daftar di website PPDB kalau jadwal dimulai hari ini (Senin kemarin). Tidak tahu kalau pendaftaran melalui cabor pada 16 sampai 18 Juni,” ujarnya.
Ketua Tim PPDB Jalur Prestasi Olahraga Surabaya Achmad Djunaidi menjelaskan, pendaftaran jalur prestasi olahraga melalui cabor masing-masing pada 16-18 Juni lalu. Namun, banyak yang tidak mengetahui jadwal tersebut. “Cabor masing-masing punya database peserta yang layak maju ke jalur prestasi. Mereka yang mengajukan atau memberikan surat rekomendasi. Kami (Tim KONI) menerima data dari cabor masing-masing,” katanya.
Pria yang akrab disapa Jun tersebut mengakui peserta banyak datang membawa dokumen sertifikat prestasi namun tidak disertai dengan surat rekomendasi dari cabor masing-masing. Meski begitu, KONI Surabaya berusaha membantu peserta yang seharusnya memenuhi kualifikasi persyaratan masuk jalur prestasi. “Karena itu, kami masih open hari ini (kemarin, red). Kami arahkan, kalau yang memenuhi, mereka harus menghubungi cabor masing-masing dulu,” ujarnya.
Sampai saat ini, data yang terkumpul dari cabor sebagai pendaftar jalur prestasi olahraga adalah 308 siswa. Terdiri dari 22 siswa SMK, 121 siswa SMP, dan 165 siswa SMA. Setelah itu, KONI langsung menyerahkan data ke Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Surabaya untuk verifikasi lebih lanjut.
Dihubungi terpisah, Kepala Bidang Kesenian, Pendidikan Luar Sekolah, dan Olahraga Dindik Surabaya Dakah Wahyudi menjelaskan, siswa tidak perlu berkecil hati. Bagi yang memenuhi kualifikasi, mereka masih bisa melakukan pendaftaran melalui cabor masing-masing.
Setelah itu, cabor akan meneruskan ke KONI. Dari KONI ke Dispora Surabaya. “Kami dari Dindik hanya menerima data valid dari Dispora. Kami masih menerima sampai besok (hari ini). Kami tidak tahu apakah cabor kurang sosialisasi atau bagaimana,” terang Dakah.
Di sisi lain, PPDB jalur prestasi juga dibuka di kantor Dindik Surabaya Jalan Jagir Wonokromo 354-356 Surabaya. Ini untuk menampung calon peserta didik berprestasi di bidang akademis dan non akademis. Ada pula peserta didik berprestasi olahraga pada ajang tertentu. Seperti Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN), Pekan Olahraga SD (POR SD) dan Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA).
Di lokasi pendaftaran ini, tak banyak wali murid yang langsung melakukan pendaftaran. Sebaliknya, mereka masih bimbang dengan aturan main dalam PPDB jalur prestasi ini. Seperti diakui Suher M Zaidi, wali murid yang ingin mendaftarkan puteranya Arya Krisnah dari SD Muhammadiyah 4 Pucang ke SMPN 1 Surabaya. “Nilai US (Ujian Sekolah)-nya 278. Dia juara Islamic School Robot Olympiad  (ISRO) pada dua kategori sekaligus. Satu kategori juara 1 dan satu lagi juara 2,” tutur Zaidi ditemui di Kantor Dindik Surabaya.
Dengan prestasi itu, Zaidi tak langsung menyerahkan berkas pendaftaran. Sebab, dia bersikukuh bisa masuk SMPN 1. Sementara dalam PPDB jalur prestasi, penetapan sekolah mutlak ada di tangan Dindik Surabaya. “Kalau sudah terlanjur diterima jalur prestasi kita tidak bisa ikut jalur lain. Padahal belum tentu diterima di sekolah yang diharapkan,” kata dia.
Tidak hanya Zaidi yang kebingungan pada hari pertama PPDB ini. Eva Zain, wali murid Muhammad Rifky asal SD Al Khoiriyah Surabaya ini terpaksa harus kembali sebelum mengumpulkan berkas pendaftaran anaknya. Ini lantaran prestasi yang dikantongi Rifky tidak bisa diterima panitia PPDB. Rifky sendiri merupakan finalis Australia Mathematics Competition dan KPM (Kompetensi Matematika Nalaria Realistik). “Ternyata tidak semua prestasi bisa diterima. Harus lomba yang digelar pemerintah. Ini saya ikut lomba biaya sendiri sampai ke Australia, tapi tidak bisa diterima,” tuturnya kecewa.
Terkait hal ini, Ketua Panitia PPDB Surabaya Yusuf Masruch berharap setiap wali murid bisa memahami aturan yang ada. Di antaranya ialah penempatan siswa ke sekolah yang telah ditentukan Dindik Surabaya. “Seperti yang sudah dijelaskan, kita punya empat pertimbangan. Nilai, kedekatan dengan rumah, kedekatan dengan tempat latihan dan keunggulan sekolah,” tutur dia.
Jika siswa telah mendaftar dan diterima melalui jalur prestasi, Yusuf memastikan siswa tersebut tidak dapat mengikuti PPDB jalur lain. Sebab sistem PPDB secara otomatis akan mengunci siswa tersebut. “Di samping itu, sayang kuotanya kalau sudah diterima tapi tidak diambil. Seharusnya dari awal tidak mendaftar,” kata dia. Hingga kemarin, jumlah peserta yang masuk melalui jalur prestasi akademis dan non akademis terdapat 93 calon peserta didik. [tam]

Tags: