Wamendikbud Anggap Kesiapan Jatim Terbaik

15-ujian-unas-hari-pertamaBantah Semua Isu Bocoran UN
Surabaya, Bhirawa
Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) hari pertama jenjang SMA, MA dan SMK di Jatim berjalan cukup lancar. Sejumlah pejabat tinggi baik di tingkat provinsi hingga pusat ikut turun memantau perkembangan pelaksanaan UN di lapangan. Dalam pantauannya, Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) RI Musliar Kasim menyatakan bahwa kesiapan Jatim dalam menggelar UN masih yang terbaik.
Tahun ini pemandangan sidak UN di Jatim tampak berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, karena langsung diikuti  oleh jajaran orang nomor satu di Jatim. Di antaranya ialah Gubernur Jatim Dr H Soekarwo SH, MHum, Kapolda Jatim Irjen Pol Unggung Cahyono, Kepala Kanwil Kemenag Jatim dan Wamendikbud RI Musliar Kasim. Selain itu, Koordinator Pengawas Satuan Pendidikan (PSP) dari Unesa Prof Muchlas Samani, Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim Dr Harun MSi, MM, Ketua Dewan Pendidikan Jatim Prof Zainudin Maliki, serta Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jatim Salamun juga ikut hadir.
“Kami yakin pelaksanaan UN tahun ini belajar lancar, terutama di Jatim yang punya tradisi akademik bagus. Semoga Jatim dapat meraih prestasi seperti dalam UN tahun lalu,” tutur Musliar usai meninjau pelaksanaan UN di SMAN 10 Surabaya, Senin (14/4). Di sekolah penyelenggara pendidikan inklusi ini terdapat 254 peserta UN, delapan di antaranya merupakan siswa berkebutuhan khusus.
Musliar pun berpesan kepada pengawas yang bertugas di SMAN 10 untuk menjaga kredibilitas UN. Sebab, hasil UN akan dipakai pertimbangan dalam Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tahun ini. “Pemerintah, dalam hal ini Kemendikbud, punya alat ukur apakah UN kredibel atau tidak. Kalau ada pelanggaran, sekolah bisa kena hukuman,” tegasnya.
Terkait isu beredarnya kunci jawaban, Musliar dengan tegas membantah semua kabar tersebut. Dia mengaku telah melakukan kroscek ke daerah untuk mengetahui bagaimana kunci jawaban tersebut diedarkan. Sementara soal saja belum sampai ke daerah tersebut. “Siapa yang menjamin kunci jawaban tersebut benar. Hari ini siapapun bisa membuat jawaban 1 sampai 50 antara A,B,C atau D lalu dikirim ke ponsel Gubernur Jatim,” tutur dia.
Sementara itu, Pakde Karwo, sapaan akrab Gubernur Jatim, juga meminta semua elemen penyelenggara untuk menjaga kejujuran pelaksanaan UN. Menurut dia, kejujuran merupakan pondasi pembangunan akhlak dalam rangka pengembangan sumber daya manusia. “Utamakan kejujuran dalam UN ini,” ungkapnya.
Usai dari SMAN 10, rombongan melanjutkan sidak ke Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Surabaya, kemudian SMA Dr Soetomo, dan terakhir ke SMKN 8 Surabaya.
Kapolda Jatim Irjen Pol Unggung Cahyono menyatakan pantauan pelaksanaan UN di lapangan masih aman. Pihak kepolisian sejauh ini telah menerapkan pengamanan berlapis dan sangat ketat dalam distribusi dan pelaksanaan UN. “Mulai dua hari lalu, Sabtu (12/4), petugas kami semua sudah standby bersama Dinas Pendidikan dan perguruan tinggi. Pengamanan pun dilakukan secara terbuka dan tertutup,” katanya.
Maksud dari pengamanan terbuka, kata Unggung, dilakukan oleh petugas kepolisian dengan memakai seragam dinas lengkap. Sementara yang tertutup dengan polisi berpakaian preman. “Sejauh ini semua pengamanan masih aman,” jelasnya.
Terkait isu bocornya kunci jawaban, Unggung juga belum menerima laporan satu pun dari daerah. Artinya, sampai saat ini isu tersebut belum dapat dibuktikan kenyataannya.
Kepala Dindik Jatim Dr Harun MSi, MM menambahkan, tidak hanya di Surabaya, pemantauan secara langsung UN juga berlangsung serentak oleh daerah masing-masing. Namun demikian, penyelenggaraan tahun ini dapat dikatakan sangat baik. Sebab, kekurangan soal seperti yang terjadi tahun lalu belum terjadi. “Nomor HP saya selalu standby 24 jam, dan hingga sekarang belum ada laporan masuk dari daerah terkait kendala yang dihadapi,” jelas alumnus Lemhanas 2008 ini.
Sekadar diketahui, jumlah peserta UN tahun ini untuk jenjang SMA di Surabaya sebanyak 17.574 siswa, 1.402 jenjang MA, 18.984 jenjang SMK, 15 siswa SMALB, dan 1.355 peserta ujian Paket C. Mereka semua akan mengikuti UN pada 14 April – 16 April. Sementara UN susulan untuk jenjang ini dilakukan pada 22 April – 24 April. Secara keseluruhan di Jatim, jumlah pesertanya  untuk tingkat SMA/MA dan sederajat diikuti oleh sekitar 229.897 siswa. Jumlah ini meningkat dari tahun lalu yang sebanyak 220.816 siswa. Sementara, untuk tingkat SMK diikuti 187.037 siswa. [tam]

Tags: