Wamenhub Warning Pengusaha Transportasi Laut

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Banyuwangi, Bhirawa
Menjelang arus mudik dan balik lebaran 2014, Kementerian Perhubungan mendorong pemilik usaha pelayaran untuk mewaspadai beberapa jalur penyeberangan antar pulau. Sebab, bulan Juni-Agustus biasanya cuaca di atas permukaan laut cenderung buruk dan fluktuatif.
Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub) Bambang Susantono mengatakan, pihaknya telah menginstruksikan pada instansi vertikal di bawah Kementerian Perhubungan untuk menggelar inspeksi kelayakan kapal atau uji petik menghadapi momen lebaran. Upaya ini mendorong pihak pelayaran menyiapkan armada kapal yang layak demi keselamatan penumpang. “Memang saat uji petik ada temuan kapal yang tidak layak, tapi minor. Umumnya masih bisa ditanggulangi,” ujarnya disela-sela inspeksi ke Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Rabu 16 Juli 2014.
Uji petik mencakup kelayakan fisik kapal dan mesin. Hasil uji petik menjadi pegangan bagi syahbandar memberikan izin kelaikan kapal. Bambang mengatakan, jalur penyeberangan padat terdiri atas Ketapang-Gilimanuk, Merak-Bakauheni, Kalimantan-Sulawesi, Labuhan Bajo-Kolaka dan sejumlah penyeberangan lain.
Pada jalur-jalur tersebut, kata dia, pihak pelayaran dan otoritas pelabuhan patut mewaspadai karena faktor cuaca. Bila kondisi ekstrim, ia menghimbau pada otoritas pelabuhan agar menutup sementara aktivitas penyeberangan.
Ia memprediksi, pemudik tahun ini mencapai 30 juta orang. Rinciannya, pemudik menggunakan kereta api ditaksir sebanyak 4,5 juta orang atau naik 3 persen ketimbang tahun 2013; pemudik menggunakan kapal laut sebanyak 1,6 juta orang atau naik 3 persen dibandingkan tahun 2013; pemudik angkutan udara diprediksi 4 juta orang atau naik 11,5 persen; dan sisanya pemudik yang menggunakan jasa armada bus. “Untuk pemudik bus ini ada kenaikan 1 persen saja,” katanya.
Pihaknya sudah mengantisipasi kenaikan pemudik untuk semua jenis moda transportasi itu dengan menambah jumlah armada yang dibutuhkan. Pada lebaran 2014, kata Bambang, kapal feri yang disiapkan sebanyak 174 unit, armada bus sebanyak 43 ribu unit, pesawat sejumlah 1.300 unit, 1.200 kapal pelayaran jarak jauh dan 325 rangkaian kereta api.
Direktur Perkapalan dan Kepelautan Kementerian Perhubungan, Yan Risuandi, mengaku telah menginstruksikan jajarannya segera melakukan uji petik. Selain uji petik, pihaknya juga menghimbau pemilik jasa pelayaran untuk menambah armada kapalnya. Tujuannya menghindari penumpukan kendaraan di pelabuhan penyeberangan saat puncak arus mudik dan balik. “Di Ketapang ini, kayaknya ada tambahan lima unit kapal,” ujar Yan.
Sebelum meninjau Pelabuhan Ketapang, rombongan Kementerian Perhubungan menginspeksi kelayakan jalur kereta api dari Stasiun Jember – Banyuwangi Baru. Rombongan menggunakan kereta api khusus inspeksi dan tiba di stasiun Banyuwangi Baru sekitar pukul 15.00 Wib. Menurut Bambang, secara umum jalur kereta api di sepanjang Pulau Jawa cukup aman. “Ada beberapa titik rawan, hanya perlu hati-hati,” kata dia. [mb5]

Tags: