Wanita As-Sabiqun Al-Awwalun

Judul buku : Wanita Istimewa di Sekitar Rasulullah
Penulis : Vanda Arie
Penerbit : Kanak, Jakarta
Cetakan : Pertama, November 2019
Tebal buku :161 halaman
Harga buku : 78.000,00
ISBN : 978-623-91556-2-9
Peresensi : Yunita Purnamasari
Guru SD Al Falah Darussalam Tropodo
Siapakah wanita yang tergolong As-sabiqun Al awwalun itu? As-sabiqun memiliki arti orang yang mendahului. Sedangkan Al awwalun memiliki arti orang yang pertama. Sehingga ungkapan tersebut ditujukan untuk mereka, generasi yang memeluk Islam paling pertama atau paling awal.

Wanita pertama yang memeluk Islam tentu saja sayyidina Khadijah, istri Rasulullah Muhammad. Seorang wanita istimewa yang terbungkus oleh perangai santun. Beliau mendapat julukan Athahirah, artinya ‘yang menjaga kesucian’. Walaupun wanita berhati mulia ini seorang putri bangsawan, tapi tak menjadikan dirinya malas. Khadijah yang menerima harta warisan berlimpah, digunakannya untuk berdagang. Kepiawaiannya berdagang menjadi jalan pertemuannya dengan lelaki mulia.

Seorang lelaki mulia ini bukanlah lelaki biasa. Beliau mendapat julukan ‘al amin’ berarti orang yang jujur. Terlahir dari rahim wanita mulia bernama Aminah. Dan mendapat ibu susuan yang berhati lembut bernama Halimah Assa’diyah. Pantas jika aliran darah yang mengalir dalam diri Rasulullah mewarisi kebaikan kedua wanita tersebut.

Wanita As-sabiqun Al awwalun berikutnya, seorang putri yang bersinar wajahnya bernama Fatimah Az-Zahra binti Muhammad SAW. Ketika ia remaja, ibunda tercinta wafat. Fatimah tumbuh sebagai sosok wanita yang tabah dan senantiasa menjadi pembela sang ayah, karena saat itu perjuangan ayahnya dalam berdakwah semakin berat.

Selang dua tahun setelah wafatnya sayyidina Khadijah, Allah memberi wahyu kepada Rasulullah Muhammad melalui malaikat Jibril untuk menikah dengan Aisyah binti Abu Bakar. Wanita cerdas, putri Abu Bakar As-Shidddiq, sahabat terbaik Rasulullah. Gelar Umul Mukminin tersemat kepadanya hingga saat ini.

Melalui buku Wanita Istimewa di Sekitar Rasulullah karya dari Vanda Arie ini, pembaca diajak untuk mengenal beberapa wanita istimewa yang disebutkan dalam ungkapan As-sabiqun Al awwalun. Memetik hikmah dari kisah di dalamnya yang penuh suka dan duka. Meneladani budi luhur mereka untuk menaklukkan dunia dan meraih surga-Nya kelak.

Salah satu kisah wanita yang menginspirasi adalah Asma binti Abu Bakar. Setelah Abu Bakar memeluk Islam, Asma segera mengikuti ayahnya. Ia juga yang dikemudian hari menjadi perisai ketika Rasulullah dan Abu Bakar hijrah ke Madinah. Asma tidak gentar sedikit pun berhadapan dengan musuh Islam. Ia memegang teguh rahasia keberadaan Rasulullah dan ayahnya yang ketika itu sedang bersembunyi di Gua Tsur walau nyawa yang menjadi taruhannya. (hal 151-152)

Buku yang diluncurkan di akhir tahun 2019 ini, sedari awal memang mengusung seraut kenangan tentang para wanita As-sabiqun Al awwalun yang merupakan wanita istimewa karena meyakini Islam pertama kali. Mendapat pengetahuan langsung dari guru mulia, Rasulullah Muhammad. Hal itu dapat dimaklumi mengingat terbitnya buku ini untuk membumikan karakter wanita sesungguhnya bagi generasi penerus Islam.

Tidak dapat disangkal, sebagai penulis, Vanda Arie telah memberikan sumbangsih yang berarti bagi khazanah pendidikan di negeri ini. Karya sebelumnya, 114 Al-Quran Stories menjadi rujukan para pendidik dan orang tua untuk mendongengkan kisah-kisah dalam Al-Quran. Karena itu buku ini patut menjadi bacaan bagi para orang tua dan pendidik sebagai penggerak roda peradaban bangsa.

Buku yang dicetak dengan desain full color ini menceritakan wanita-wanita As-sabiqun Al awwalun. Penulis mengusung 13 wanita istimewa dengan kisah yang luar biasa. Dibagian pertama Aminah, ibunda Rasulullah, bercerita tentang cahaya di perutnya yang berpendar hingga ia dapat melihat istana-istana Busra di Syam. Seluruh alam semesta siap menyambut kelahirannya. Tepat hari Senin 12 Rabiul Awal saat penyerbuan pasukan gajah Raja Abrahah ke Mekkah, Aminah melahirkan seorang bayi laki-laki.

Bagian kedua, Halimah As Sa’diyah, ibu susuan yang membawa Rasulullah sejak bayi ke kampung halamannya di Thaif. Dia memberikan air susunya kepada Rasullah dan anak kandungnya hingga 2 tahun. Namun, karena di Mekkah saat itu ada wabah penyakit, maka Halimah memohon pada Aminah untuk membawa Rasulullah kembali ke Thaif.

Bagian ketiga hingga akhir cerita dalam buku ini mengajak kita ke ribuan tahun silam untuk mengetahui lebih jauh bagaimana para wanita di sekitar Rasulullah berjuang membantu memperjuangkan islam. Keberanian dan ketulusan yang sesungguhnya terlahir dari hati yang tulus, mengangkat derajat mereka dan akan menjadi inspirasi bagi generasi sesudahnya hingga akhir zaman nanti. Penulis menceritakan dengan runut kejadian istimewa yang dialami oleh para wanita As-sabiqun Al awwalun ini dengan bahasa yang mengalir.

Buku yang syarat dengan kisah menakjubkan ini ditulis dengan gaya khas bacaan anak-anak. Kalimat yang singkat, tapi padat menjadi ciri khas buku yang memiliki ukuran lebih besar dari pada buku bacaan pada umumnya. Walaupun demikian, orang tua dan guru sangat disarankan untuk membaca buku ini. Bahasanya ringan, mudah dipahami. Dengan mengenal sifat dan kisah wanita istemewa di zaman Rasulullah akan menambah keimanan seseorang.

———– *** ———

Rate this article!
Wanita As-Sabiqun Al-Awwalun,4.50 / 5 ( 8votes )
Tags: