Wapres Janjikan Bangun 10 Pabrik Gula Baru di Jatim

8-foto--HLPemprov Jatim, Bhirawa
Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) menjanjikan pemerintah bakal membangun pabrik gula (PG) baru. Langkah ini dilakukan untuk mengurangi impor gula dan menggantikan pabrik-pabrik yang telah tua dan terus menurun kemampuan produksinya.
“Selama ini kebutuhan gula mencapai empat juta ton, sementara kemampuan produksi hanya 2,5 juta ton, sehingga impor gula tidak bisa terhindarkan. Untuk itu, pemerintah akan membangun 10 pabrik gula baru,” kata Jusuf Kalla saat meninjau PG Gempolkrep, Gedeg, Mojokerto, didampingi Wakil Gubernur Jatim Drs H Saifullah Yusuf, Sabtu (6/12) siang,
Menurut JK, dengan dibangunnya 10 PG baru, pemerintah menargetkan dapat memproduksi gula mencapai 100 ton per hektar dengan rendemen 10 persen. Dengan jumlah itu diharapkan, tak hanya kesejahteraan petani tebu yang semakin baik, tetapi juga kemajuan pabrik-pabrik gula, serta terjaganya pasokan dan daya beli masyarakat terhadap gula.
“Pabrik gula yang punya rendemen gula sampai 8 persen dan revitalisasinya sudah dijalankan, terus dilanjutkan saja. Namun yang rendemennya di bawah 6-7 persen, sebaiknya membangun pabrik gula yang baru,” tuturnya.
Sementara itu, Direktur Utama PTPN X Subiyono menjelaskan, PG Gempolkrep yang didirikan sejak 1912 ini kapasitasnya mencapai 6.500 ton tebu per hari (TCD). Tahun 2014, tebu yang digiling 991.516,30 ton dari areal tebu seluas 12.182,48 ha, sedikit menurun dibanding tahun lalu mencapai 1.086.849,90 ton, sedangkan rendemen mencapai 7,86 persen.
Hal ini meningkat dibanding tahun lalu 7,20 persen. Produksi gula tahun ini mencapai 77.581,60 ton sedikit menurun dari tahun lalu mencapai 77.939,00 ton. Sedangkan tahun 2015, dari luas 12.167 hektar akan menghasilkan tebu 1,072,500,00 ton dengan rendemen 8,35 persen, diperkirakan akan menghasilkan gula 89.711,25 ton
Lanjutnya, tahun 2014 PG Gempolkrep yang merupakan salah satu unit usaha PT Perkebunan Nusantara X ini sudah mendapat dua sertifikasi halal dari MUI Jatim. Dua sertifikasi yaitu sertifikasi sistem manajemen mutu dan sertifikat produk penggunaan tanda SNI. Sementara sertifikasi yang masih dalam proses adalah sistem managemen lingkungan ISO 14001:2004 dan sertifikasi Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (SMK3).
Ketua Himpunan Petani Tebu Rakyat Gempolkrep, H Mubin, dalam kesempatan tersebut menyampaikan keluhan dan berharap supaya dalam jangka pendek gula di PG Gempolkrep bisa terserap semua. Karena selama musim giling 2014 hanya menyerap sekitar 30 persen.
“Setiap tahun gula kita laku tapi telalu lambat, di PG Gempolkrep giling 45 ribu kuintal per 15 hari, selama 11 periode. Saya khawatir musim giling 2015 tidak bisa beroperasi karena gula petani masih menumpuk di pabrik gula,”  ujarnya.
Selain kendala pasar tidak ada yang membeli, juga karena pengaruh gula rafinasi dengan harga Rp6.500 sedangkan petani dijual dengan harga Rp7.900 padahal idealnya Rp8.500. Hal itu disebabkan tenaga kerja yang masih mahal karena belum mekanisasi.
“Kalau mekanisasi dibebakan pada petani terus terang belum mampu, tapi kalau ada kemitraan dengan cara bagi hasil, misalnya petani menyediakan traktor, sedangkan prasarana disediakan oleh PTPN atau PG,” ujarnya.
Menanggapi masalah itu, Wapres berjanji akan membentuk konsorsium. Karena, kalau satu pintu harga tidak mungkin jatuh, akan dikeluarkan sesuai dengan kebutuhan pasar. Pembatasan impor juga akan disesuakan dengan kebutuhan dalam negeri, jika kebutuhan 4,5 ton, sementara hasil produksi 2,5 ton berarti hanya perlu impor 2 ton. Untuk makanan/minuman tahun depan akan diberi rekomendasi supaya melakukan impor sendiri sesuai dengan kebutuhan, sehingga tidak ada rembesan gula rafinasi ke pasar umum.
Dalam kunker, Wapres juga didampingi Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman. Rombongan akan melanjutkan kunjungan ke pusat penelitian perkebunan gula Indonesia di Pasuruan, pusat inseminasi buatan Singosari, serta ke Waduk Karangkates Malang.
Sebelumnya JK juga meninjau Terminal Teluk Lamong Surabaya, pada kesempatan itu Direktur PT Pelabuhan Indonesia III Djarwo Surjanto memaparkan soal kelebihan-kelebihan Terminal Teluk Lamong. Djarwo juga mengutarakan keluhannya antara lain sempitnya akses jalan menuju ke pelabuhan itu. [iib, ma]

Keterangan Foto : Wapres Jusuf Kalla didampingi Wagub Jatim Drs H Saifullah Yusuf meninjau PG Gempolkrep Mojokerto. Dalam kesempatan tersebut JK menegasan pemerintah bakal membangun 10 PG baru.

Tags: