Wapres Lepas Ekspor Perdana Kapal Perang Buatan Indonesia

Gubernur Jatim Dr H Soekarwo mendampingi Wapres RI Jusuf Kalla melepas ekspor perdana kapal perang SSV BRP TARLAC (LD-601) pesanan pemerintah Filipina, Minggu (8/5).

Gubernur Jatim Dr H Soekarwo mendampingi Wapres RI Jusuf Kalla melepas ekspor perdana kapal perang SSV BRP TARLAC (LD-601) pesanan pemerintah Filipina, Minggu (8/5).

Pakde Karwo Minta Jatim Dijadikan Pusat Ekonomi IBT
Surabaya, Bhirawa
Wakil Presiden RI Jusuf Kalla secara resmi melepas ekspor perdana kapal perang buatan PT PAL Indonesia ke Filipina yang dipesan Kementerian Pertahanan negara tersebut. Kapal jenis Strategic Sealift Vessel  BRP TARLAC (LD-601) tersebut merupakan pesanan pertama dan dilepas di dermaga Divisi Kapal Niaga Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Minggu (8/5).
Kalla mengaku sangat mengapresiasi PT PAL Indonesia sebagai BUMN perkapalan yang sebelumnya harus bersaing ketat dalam tender kapal perang internasional, serta telah dapat menyelesaikan pesanan pemerintah Filipina dengan tepat waktu. “Ini sekaligus memberikan kebanggaan bahwa bangsa ini dapat mengekspor kapal yang lebih baik dan canggih, sebab itu semua dapat dilakukan selama kita bekerja keras, serius dan fokus,” ucap Kalla dalam sambutannya.
Ia mengatakan, suksesnya ekspor kapal ini adalah sukses PAL Indonesia dalam penguasaan teknologi, sebab posisi PAL merupakan galangan yang sudah lama ada di Indonesia. “Saya memberikan penghargaan yang sebanyak-banyaknya, sebab dengan kita mampu membuat kapal yang lebih baik, keberadaan laut bukan lagi pemisah, tapi penghubung dan mempersatukan, namun syaratnya angkutan laut harus baik, sehingga keberadaan maritim menjadi tujuan pembangunan bangsa,” katanya.
Ia meminta agar PT PAL Indonesia terus mengembangkan teknologinya dengan masuk ke sejumlah pasar kapal dunia, salah satunya di kelas menengah. “Saya harapkan PT PAL untuk selalu siap merebut ekonomi perkapalan,” katanya.
Gubernur Jatim Dr H Soekarwo meminta kepada Wakil Presiden RI Jusuf Kalla agar pembangunan industri hingga aktivitas ekonomi Indonesia Bagian Timur dipusatkan di Jatim. Sebab Jatim berperan sebagai pintu gerbang dan motor penggerak pembangunan Indonesia di wilayah timur.Menurut Pakde Karwo, sapaan lekat Gubernur Soekarwo, Jatim menjadi pusat kegiatan ekonomi sekaligus pintu gerbang bagi 110 juta penduduk Indonesia Bagian Timur. Ini artinya, Jatim memiliki peranan yang sangat penting bagi aktivitas ekonomi dan perdagangan Indonesia.
Dengan demikian, lanjut Pakde Karwo jika pemerintah ingin menyejahterakan masyarakat Indonesia Bagian Timur (IBT) dan Kalimantan maka segala aktivitas ekonomi melalui Jatim.  Ia mencontohkan, pertumbuhan ekonomi Jatim pada 2015 sebesar 5, 44 persen di atas rata-rata pertumbuhan nasional sebesar 4,79 persen. Kontribusi Jatim juga naik terhadap PDB Nasional.
Pada 2014 kontribusi Jatim sebesar 14, 60 persen sedangkan pada 2015 meningkat sebesar 14.64 persen. “Kontribusi ini sangat bagus karena posisi Jatim yang menjadi pusat logistik dan konektivitas perdagangan sekaligus aktivitas ekonomi dari Indonesia Bagian Timur dan Kalimantan,” ujarnya.
Sementara itu, terkait peluncuran ekspor perdana kapal ekspor, Pakde Karwo mengaku bangga karena ini adalah hasil produk dari anak negeri. Dalam kesempatan tersebut juga Pakde Karwo juga melaporkan kepada Wapres bahwa di Jatim juga memiliki 30 galangan kapal dengan total kapasitas 35.000 dwp baik yang pembuatan kapal maupun reparasi kapal. Selain itu, di Jatim juga terdapat 170 sentra industri dan menengah kapal rakyat yang mampu menampung 540 tenaga kerja.
“Saya percaya, pemerintah pusat bersama PT PAL akan membantu industri perkapalan di Jatim. Saya kira permohonan kami, karena Jatim sebagai pintu gerbang Indonesia Bagian Timur dan Kalimantan. Maka, jika logistik dan konektivitasnya bagus akan berdampak terhadap harga barang sehingga inflasi bisa rendah,” terangnya.
Sementara Direktur PT PAL Indonesia Firmansyah Arifin mengatakan ekspor perdana kapal perang ini menarik perhatian beberapa utusan negara, termasuk di wilayah Timur Tengah yang ingin memesan kapal serupa. “Beberapa utusan negara Eropa dan Timur Tengah tertarik untuk memesan kapal sejenis SSV, semoga hal ini dapat mengangkat citra Indonesia,” ucapnya.
Setelah berlayar ke Manila Filipina kapal dijadwalkan akan resmi diserahterimakan kepada Kementerian Pertahanan Filippina pada Jumat 13 Mei 2016. [iib,ma]

Tags: