Warga Antusias Hadiri Festival Kuliner di Jalan Tunjungan

Warga antusias menghadiri Festival Kuliner yang digelar Pemkot Surabaya di Jalan Tunjungan, Minggu (24/5). Wali Kota Tri Rismaharini saat menghadiri Festival Kuliner.

Warga antusias menghadiri Festival Kuliner yang digelar Pemkot Surabaya di Jalan Tunjungan, Minggu (24/5). Wali Kota Tri Rismaharini saat menghadiri Festival Kuliner.

Pemkot, Bhirawa
Upaya menghidupkan Jalan Tunjungan sebagai lokasi wisata kota di Surabaya terus dilakukan Pemkot Surabaya. Salah satunya dengan menggelar Festival Kuliner, Minggu (24/5) mulai pukul 16.00 hingga 22.00.
Jalan Tunjungan telah ditutup sejak dinihari karena untuk Car Free Day. Di jalan yang membelah jantung kota ini menjadi ajang wisata warga Surabaya. Sore harinya dilanjutkan dengan Festival Kuliner yang juga dihadiri Wali Kota Tri Rismaharini. Risma juga mengajak wartawan dan warga makan bersama di sela-sela menyaksikan festival.
Aneka jajanan dan makanan khas Surabaya seperti rujak cingur, semanggi, pecel, gado-gado serta makanan lainnya dijajakan. Warga Surabaya pun berbondong-bondong meluberi Jalan Tunjungan.
Sayangnya, beberapa masyarakat Kota Surabaya yang pernah datang di festival tersebut mengeluhkan harga makanan yang mahal.
“Harga makanan yang dipatok di festival ini lumayan mahal untuk kantong mayoritas warga. Seperti makanan yang dijual di kafe-kafe saja,” keluh Wiratno, warga Bratang Gede.
Ny Juariyah, warga Sidoarjo juga menyebut harga makanan yang dijual di festival relatif mahal. Untuk makanan seperti rujak atau makanan lainnya yang bila di luar festival harganya tidak sampai Rp 10 ribu, di festival bisa dipatok Rp 15 ribu lebih. “Untuk minuman yang gelasnya lebih kecil dari gelas minuman harga 5 ribu, harganya di festival bisa 15 ribu,” katanya.
Mengenai hal ini, Kepala Dinas Pariwisata Kota Surabaya Wiwiek Widayati mengatakan bahwa Pemkot Surabaya tetap membatasi harga makanan dan minuman yang dijual di Festival Kuliner Surabaya. “Karena ini kan Festival Kuliner, ya tetap sudah kita umumkan kok,” ujarnya.
Menurutnya, Pemkot Surabaya sudah mengumumkan kepada peserta festival agar tidak menjual makanannya lebih dari Rp 25 ribu. “Saya kira untuk makanan dan minuman nggak sampai lah, kalau 20 ribu,” imbuhnya.
Di Festival Kuliner selain tersedia banyak makanan dan minuman khas Surabaya, terdapat stan-stan UKM termasuk batu akik. [geh]

Tags: