Warga BAB di Pinggir Sungai Situbondo, Ikon Kota Sehat Dipertanyakan

Sejumlah warga bersama anak anak yang ada di Dusun Karang Sari Desa Kilensari Kecamatan Panarukan Situbondo masih melakukan BAB di pinggir sungai setempat. [sawawi/bhirawa]

Situbondo, Bhirawa
Kabupaten Situbondo sudah cukup lama ditahbiskan sebagai salah satu Kota Sehat oleh pemerintah pusat. Namun ikon membanggakan yang disandang Kota Santri itu masih banyak mendapatkan cibiran dan bahkan pertanyaan dari sejumlah elemen masyarakat Situbondo. Salah satunya disampaikan oleh RBH Fathorahman MA, Penasehat Utama Graha Panarukan Residence (GPR) Kabupaten Situbondo, Minggu (14/3).

Kata Fathorrahman, saat ini ada sejumlah warga di Dusun Karang Sari Desa Kilensari Kecamatan Panarukan Kabupaten Situbondo masih melakukan aktivitas mandi cuci dan buang air besar (BAB) di sungai setempat. Seharusnya, ujar Fathorrahman, instansi terkait melakukan pembenahan fasilitas yang dibutuhkan warga, terutama yang ada di bantaran dan pinggiran sungai. “Ya harusnya sudah tidak melakukan aktivitas mandi, cuci dan BAB di pinggir sungai. Itu harus mendapatkan perhatian serius dari instansi terkait,” jelas Fathorrahman.

Masih kata Fathorrahman, pemandangan itu sangat kontras dengan ikon dan status Kota Situbondo yang sudah masuk sebagai salah satu Kota Sehat di Tanah Air. Apa pun caranya, tutur Fathorrahman, instansi terkait tidak membiarkan aktivitas tersebut secara berkelanjutan.

“Ya harus digelorakan kembali, tahapan tahapan Kota Sehat agar warga sadar akan pentingnya kebersihan dan kesehatan. Apalagi, airnya kotor dan berwarna ke hitaman. Sangat tidak layak untuk dijadikan mandi dan cuci serta BAB,” kupas Fathorrahman.

Yang ironis lagi, sambung Fathorrahman, kegiatan kurang sehat itu terkesan dibiarkan sehingga banyak anak dan remaja mandi air yang kondisinya kotor. Dikawatirkan, akunya, saat ini yang masih berada dalam masa pandemi Covid-19, para penerus bangsa itu akan mudah tertular penyakit corona atau virus terbaru B1117. “Kami berharap sekali lagi agar instansi terkait bisa membaca kondisi ini. Dan secepatnya melakukan langkah langkah antisipasi,” harap Fathorrahman.

Terpisah Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo Dwi Susilo Herman ketika dikonfirmasi perihal masih banyaknya warga melakukan aktifitas mandi cuci dan BAB di pinggir sungai meminta untuk menghubungi Rina W, Kepala Bidang (Kabid) Kesmas Dinkes.

Sementara itu, Rina W memastikan Kabupaten Situbondo tahun 2020 lalu masuk dalam katagori status Kota Sehat katagori Wistara 1. Kata Rina, Kota Sehat memiliki tingkatan, dari Padapa, Wriwerda, Wistara 1 dan Wistara 2. “Saat ini akses jamban masih tercatat 79 persen. Masalah BAB itu murni prilaku warga,” pungkas Rina W.[awi]

Tags: