Warga Kota Batu Dilatih Jadi Pengusaha Sabun

suasana praktikum pembuatan sabun herbal yang diadakan di PLUT Kota Batu.

suasana praktikum pembuatan sabun herbal yang diadakan di PLUT Kota Batu.

Kota Batu, Bhirawa
Puluhan warga Kota Batu mendapatkan bekal dan wawasan untuk mengeksplorasi kekayaan alam di sekitar tempat tinggalnya. Kamis (26/3), bertempat di Pusat Latihan Usaha Terpadu (PLUT) mereka mendapatkan pelatihan kewirausahaan tentang pembuatan sabun herbal. Dengan metode yang diberikan, warga bisa membuat produk sabun yang ramah lingkungan.
Produk herbal ini dikatakan ramah lingkungan karena sabun ini tidak menimbulkan limbah deterjen yang biasanya sulit terurai dan merusak lingkungan. Selain itu warga juga bisa memanfaatkan tumbuhan dan bahan-bahan lain yang banyak tersedia di sekitar kita.
“Sebagai bahan pembuatan sabun ini, kita bisa memanfaatkan bunga mawar, melati, ataupun buah-buahan. Selain itu kita juga bisa memanfaatkan bumbu-bumbu dapur seperti bawang putih, sere wangi, bahkan kopi juga bisa dibuat bahan sabun ini,”ujar trainer pelatihan, Saptini Mukti Rahajeng.
Ia bersama Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Pedagagan (Diskoperindag) Kota Batu termotivasi untuk memberikan pelatihan kepada warga, karena pembuatan sabum herba ini tergolong mudah. Ada dua tahapan yang harus dilakukan warga untuk bisa membuat sabun herbal ini. Pertama adalah membuat bahan dasar sabun, dan kedua adalah mencampurkan bahan aktif pada sabun tersebut. “Pada tahap kedua inilah kita bisa mencampurkan bahan-bahan dari tanaman di sekitar kita sesuai dengan yang kita inginkan. Boleh berupa sayuran maupun buah-buahan,” tambah Saptini.
Hanya butuh waktu dua hari bagi warga untuk membuat sabun herbal. Selama proses pembuatan juga tidak terlalu menyerap banyak waktu, sehingga warga bisa melakukannya sembari mengerjakan rutinitas rumah tangga. Dan untuk sebuah produk, warga hanya membutuhkan biaya Rp. 200.000 hingga Rp. 300.000 saja.
Dengan biaya tersebut, warga sudah bisa membuat 60 batang sabun dengan ketebalan 2,5 cm. Padahal untuk 1 batang sabun bisa dijual dengan harga Rp 15.000. Tentu saja keutungan yang diperoleh sangat menggiurkan. Karena warga bisa memperoleh laba hingga 200 persen.
Nampaknya pelatihan pembuatan sabun herbal ini membuat para peserta sangat antusias. Mereka terlihat serius mengikuti materi hingga praktek pembuatan sabun yang diberikan. Salah satu peserta dari Desa Oro-Oro Ombo, Rusmin Nuryadin, mengaku membutuhkan ilmu ini untuk diterapkan di rumahnya.
Sebelum mengikuti pelatihan ini, kata Rusmin, dirinya telah membuat home industry pembuatan sabun. Namun ia menggunakan bahan baku dari susu sapi untuk membuat sabun susu. Degan adanya metode baru ini, ia mengaku sangat tertarik. Karena bahan bakunya lebih mudah didapat dan lebih murah. “Saya akan membuat sabun herbal ini, tetapi pembuatan sabun susu yang telah saya buat tetap akan saya pertahankan,”ujar Rusmin. [nas]

Tags: