Warga Batu Mulai Aktif Beri Laporan di BATT

Dengan melaporkan adanya tumpukan sampah melalui BATT, mobil penyapu jalan akan segera datang ke lokasi kejadian.

Kota Batu, Bhirawa
Respon dan penanganan cepat telah disiapkan Pemerintah Kota (Pemkot) Batu. Hal ini menyusul mulai banyaknya warga yang memberikan pengaduannya melalui aplikasi Smart City (SC) Kota Batu.
Aplikasi yang diberi nama Batu Among Tani Teknologi (BATT) disediakan Pemkot untuk mempermudah warga untuk mencari informasi maupun memberikan informasi seputar pertanian, pariwisata, maupun problematika warga.
Untuk memberikan layanan ini, ada tiga aplikasi dalan BATT. Yaitu, Among Tani, Among Kota, dan Among Warga.Tiga aplikasi ini bisa dimanfaatkan oleh warga Kota Batu, dalam menerima informasi sekaligus memberi masukan kepada Pemerintah setempat.
“Warga bisa mengunduh aplikasi ini di Google PlayStore, bagi pengguna smartphone berbasis android,”ujar Kepala Diskominfo Kota Batu, Siswanto saat dikonfirmasi, Minggu (29/4).
Meski relatif belum banyak pengguna, aplikasi ini mulai direspon. Warga sebagai pengguna mulai memanfaatkannya untuk berbagi informasi hingga menggambarkan kondisi yang terjadi.
Contohnya Among Warga. Warga bisa melaporkan kondisi jalan rusak dengan mengunggah foto atau gambar jalan yang rusak, serta memberikan keterangan atau gambaran kondisinya. Dalam aplikasi Among Warga, tersedia fitur untuk menunjukkan titik lokasi yang digambarkan.
Dibanding dua aplikasi lainnya, Among Warga paling sering dimanfaatkan. Karena selain jalan rusak, ada opsi lain yang tersedia di aplikasi Among Warga, seperti menumpuknya sampah, pohon tumbang, kemacetan, pohon tumbang, iklan liar, PJU rusak, kaki lima, narkoba, hingga keberadaan anak jalanan dan gelandangan.
Adapun untuk aplikasi Among Tani, kata Siswanto, juga sudah aktif. Dalam pengecekan pada hari Sabtu (28/4) pagi, informasi komoditas pertanian yang dijual petani Kota Batu sudah muncul. Di antaranya, hasil panen apel, bawang merah, dan bawang prei. Hanya saja jumlah hasil panen yang diunggah masih relatif sedikit.
Tak hanya hasil panen, para petani juga bisa menyampaikan kendala yang dihadapi di lahan pertaniannya. Seperti yang dikeluhkan Bambang Irawan, warga Dusun Sabrangbendo, Desa Pandanrejo. Bambang mengeluhkan adanya hama pada tanaman apel miliknya. Hama yang menyerang tanaman apel biasa dikenal dengan kanker apel.
Kemudian dalam laporannya itu agar segera ditindaklanjuti dan diberikan solusi agar hama tersebut tidak menyerang dan merambat pada tanaman apel lainnya. Laporan itu juga disertai dengan gambar tanaman apel yang diserang kanker apel.
“Saat laporan seperti ini langsung masuk pada dinas terkait misalnya dalam masalah ini Dinas Pertanian Kota Batu, di sana juga bisa langsung mendapatkan solusi atau apa yang harus dilakukan selanjutnya,” jelas Siswanto.
Siswanto menuturkan, ada nilai edukasi melalui aplikas tersebut. Warga bisa berpartisipasi melalui saluran infomasi dan komunikasi interkatif yang tersedia.Termasuk, bisa melihat respon Pemerintah ketika ada keluhan yang disampaikan.
Hingga saat ini, ratai-rata baru 5 hingga 10 laporan dari warga per minggu yang disampaikan melalui aplikasi. Diharapkan, warga masyarakat mengetahui dan memanfaatkan Batu Among Tani Teknologi sebagai saluran partisipasi publik.(nas)

Tags: