Warga Binaan LP Lamongan Hasilkan Karya Seni Kriya dari Kertas Koran

Sampurno warga binaan Lapas Lamongan yang mampu membuat kerajinan tangan dengan bahan dasar koran.(Alimun Hakim/Bhirawa).

Lamongan,Bhirawa
Awalnya dalam upaya untuk mengusir rasa bosan dan kejenuhan , salah satu warga binaan di Lapas Klas IIB Lamongan mampu menghasilkan karya seni kriya yang sungguh menarik dari bahan kertas koran.
Seni kriya kerajinan dari gulungan kertas koran di olah tangan itupun kini bersanding bersama sejumlah kerajinan tangan dari warga lain di Lamongan.
Dari gulungan kertas koran tersebut warga binaan berhasil membuat miniatur perahu pinisi, miniatur komedi putar, miniatur motor dan juga tempat tissue yang cantik.
“Awal membuat kerajinan tangan seperti ini karena untuk mengusir kejenuhan selama menjalani masa hukuman,” kata Sampurno salah seorang warga binaan Sampurno alias Semprong yang membuat hasil karya seni kriya.
Sampurno yang divonis hukuman selama 2 tahun ini mengatakan, pembuatan kerajinan tangan dari gulungan kertas koran ini sangat mudah, yakni awalnya, kertas koran yang sudah disiapkan digulung dengan terlebih dahulu diberi lem. Setelah digulung bersama lem, kertas itu digulung lagi dengan mencampurkannya dengan lem sesuai keperluan ukuran.
“Besar kecilnya gulungan kertas koran dan lem tadi disesuaikan dengan maket yang akan dibuat,” jelas Sampurno yang sudah menjalani lebih dari separuh masa hukumannya ini.
Lebih lanjut, Sampurno mengungkap, untuk membuat sebuah miniatur kapal yang besar, Ia bersama teman-temannya tidak membutuhkan waktu yang lama, sehari saja bagi mereka sudah bisa menyelesaikan miniatur tadi sesuai dengan tingkat kesulitannya.
“Untuk membuat satu miniatur berukuran besar, dibutuhkan lebih kurang 1 kilo kertas koran bekas yang biasanya mereka dapatkan dari kerabat mereka yang datang berkunjung,” ungkap Suparno yang juga menyebut hampir semua warga binaan di Lapas Klas IIB Lamongan bisa membuat karaya seni kriya ini.
Bahkan ia juga mengaku akan menekuni pembuat kerajinan ini selepas dari Lapas nanti.
Tak hanya itu, selain dari gulungan kertas koran, para warga binaan sekarang juga memanfaatkan botol bekas minuman ringan sebagai bahan kreasi mereka. Botol bekas minuman ringan ini mereka padukan dengan gulungan kertas koran menjadi kreasi nan cantik.
“Ini adalah gulungan kertas koran yang kami padukan dengan bekas botol minuman ringan,” kata Sampurno menunjuk sebuah miniatur perahu berukuran besar yang pada beberapa bagian seperti layar dan dek perahunya menggunakan bekas botol minuman ringan.
Kalapas Lamongan, Ignatius Gunadi mengatakan, hasil kerajinan warga binaan di lapas yang dipimpinnya ini sudah dipasarkan meski belum secara luas. Bahkan, di beberapa pameran juga sudah dipamerkan.
“Kalau pemasaran baru sebatas dari mulut ke mulut saja, kalau pameran, kami sudah ikutkan sampai ke Jakarta,” ucapnya.
Mengenai harga kerajinan dari gulungan kertas koran ini, Gunadi menyebut kalau hal itu tergantung pada besar kecilnya benda dan juga tingkat kesulitan saat pembuatannya dengan harga bervariasi antara Rp. 50 ribu hingga 500 ribu.
“Pada saat jam-jam besuk, hasil kreasi warga binaan ini juga kami pamerkan dan tak jarang banyak pengunjung yang kemudian tertarik untuk membeli,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Gunadi menuturkan selain seni melipat atau menggulung kertas ini bukan satu-satunya yang dilakukan di Lapas Lamongan. Banyak sekali ketrampilan dan keahlian lain yang diajarkan di Lapas Lamongan, seperti mebeler, las dan juga memasak.
“Semuanya bertujuan agar selepas dari sini, warga binaan bisa punya keahlian,” pungkasnya. [mb9]

Sampurno warga binaan Lapas Lamongan yang mampu membuat kerajinan tangan dengan bahan dasar koran.(Alimun Hakim/Bhirawa).

Tags: