Warga Bojonegoro Diimbau Waspadai Angin Kencang

Suasan hujan lebat di wilayah Bojonegoro. (achmad basir/bhirawa)

Suasan hujan lebat di wilayah Bojonegoro. (achmad basir/bhirawa)

Bojonegoro, Bhirawa
Dalam beberapa waktu terakhir, Bojonegoro dilanda cuaca ekstrem yaitu hujan disertai badai. Hujan lebat dan angin kencang tiba-tiba terjadi, juga berpotensi banjir, longsor serta pohon tumbang. Seperti terjadi diwilayah Kalitidu dan sekitarnya mengakibatkan satu rumah warga ambruk. Rumah tersebut milik Basri (46) warga Desa Mlaten RT 10 RW 02 Kecamatan Kalitidu. Rumah berukuran 7×9 meter ini ambruk diterjang angin kencang di taksir kerugian korban mencapai Rp 30 juta. Namun tidak ada korban jiwa.
Hal ini sebagaimana laporan yang masuk di BPBD Kabupaten Bojonegoro. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mengimbau seluruh warga Bojonegoro untuk mewaspadai kondisi tersebut. “Hati-hati dan waspada. Perhatikan waktu dan tempat di musim seperti ini,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Andik Sudjarwo, Selasa (1/11) kemarin.
Andik menyatakan, apalagi saat musim pancaroba atau peralihan seperti ini rawan terhadap bencana angin kencang yang disertai hujan. “Jika hujan disertai angin kencang terjadi agar mewaspadai dan apabila berada di jalan usahakan untuk tidak berteduh di bawah pohon. Dan apabila ada pohon-pohon yang sudah rapuh dimohon agar warga melaporkan kepada SKPD,” ujarnya.
Dijelaskan untuk bulan Nopember ini sifat hujan masih ditik normal yakni antara 85-115 persen dengan curah hujan mencapai 51-544 persen, sedangkan untuk bulan desember diperkirakan sifat hujan tak jauh beda dengan bulan selanjutnya dan curah hujan mencapai 151 – 576 milimeter. “Saat musim-musim hujan seperti ini selain angin kencang, hujan deras. Hal lain yang harus diwaspadai adalah tanah longsor. Untuk di Bojonegoro wilayah potensi tanah longsor terdapat di 10 titik,” jelasnya.
Untuk intensitas menengah sampai tinggi yakni di 9 kecamatan antara lain Sugihwaras, Trucuk, Malo, Bubulan, Margomulyo, Tambakrejo,Purwosari, Ngambon dan Temayang. Dan Kecamatan Kasiman masuk di kriteria wilayah potensi tanah longsor dikelas menengah. [bas]

Tags: