Warga Bojonegoro Padati Klenteng Tri Dharma

Ratusan-warga-melihat-atraksi-barongsai-padati-jalan-di-kawasan-klenteng-setempat-dengan-naik-sepeda-angin-dan-motor. [Achmad-basir/bhirawa].

Ratusan-warga-melihat-atraksi-barongsai-padati-jalan-di-kawasan-klenteng-setempat-dengan-naik-sepeda-angin-dan-motor. [Achmad-basir/bhirawa].

Tuban, Bhirawa.
Ribuan masyarakat dari berbagai daerah di sekitar kabupaten Tuban kemarin (8/2) memadati Tempat ibadah Tri Darma (TITD) Klenteng Kwan Sing Bio (KSB) Tuban yang ada di jalan RE Martadinata, Kota Tuban. Masyarakat yang datang ini mengaku sengaja datang bersama teman dan keluarga ke TITD KSB yang merupakan tempat ibadah Umat Tri Darma terbesar di Asia ini untuk mengisi masa libur Tahun Baru Imlek dan sekedar jalan-jalan dan ingin menyaksikan atraksi Barongsai serta Liong di klenteng tersebut. “Tadi memang niatnya jalan-jalan sambil melihat Barongsai mas. Lumayan untuk ngisi liburan bersama anak-anak,” kata Muslikhan salah satu warga asal Kabupaten Lomongan yang sedang berada di klenteng tersebut.
Keberadaan klenteng Kwan Sing Bio Tuban selalu menjadi jujukan wisata bagi warga masyarakat Kabupaten Tuban dan sekitar setiap ada momen liburan maupun. Termasuk saat perayaan Imlek pada tahun kemarin juga menjadi tempat berlibur warga masyarakat Tuban.
“Sejak mulai jaman Presidennya Gus Dur klenteng ini selalu rame dikunjungi warga. Ini menunjukkan kebersamaan yang sangat bagus, ini semua atas jasa Gus Gur,” terang Gunawan Putra Wirawan, Ketua Klenteng Kwan Sing Bio Tuban.
Gunawan menambahkan sampai dengan siang hari, pengunjung klenteng tersebut pada perayaan Tahun Baru Imlek 2567 ini diperkirakan sudah mencapai lebih dari 3.000 orang pengunjung. Pasalnya selain atraksi Barongsai juga ada kegiatan lomba melukis untuk anak-anak.
“Memang juga ada lomba melukis untuk anak-anak, jadi ini semakin ramai yang datang. Meski ramai para pengunjung juga kita batasi supaya tidak masuk ke tempat yang digunakan oleh umat untuk beribadah, supaya tidak mengganggu,” kata Ti Gun nama lain Gunawan Putra Wirawan.
Padati Klenteng
Sementara itu, Kawasan Kelenteng TTID Hok Swie Bio di Jalan Jaksa Agung Suprapto yang menjadi pusat kegiatan penyambutan Tahun Baru Imlek 2567 di Bojonegoro, Senin (8/2) dipadati ratusan orang dari etnis Thionghoa yang hendak bersembayang pada momen perayaan Hari Raya Imlek.
Sejak Minggu siang, tri darma ini banyak didatangi oleh warga khususnya keturunan Tionghoa yang akan berdoa dan merayakan malam pergantian tahun Imlek. Ketua Klenteng Hok Swie Bio Bojonegoro Tan Tjien Hwat, mengatakan, pelaksanaan ritual sembahyang menyambut Tahun Baru Imlek ini, berlangsung aman, lancar dan tertib. “Kami sudah menyediakan ratusan dupa, agar umat bisa memanjatkan doa-doa kepada dewa,” ujarnya.
Menurut dia, setiap tahun perayaan hari besar Kong Hucu, klenteng ini selalu dipadati umat karena klenteng ini memiliki nilai sejarah tinggi.Untuk memeriahkan Tahun Baru Imlek ini, kata dia, pihaknya juga kesenian mengelar barongsai. “Setelah sembahyang, pengunjung dan warga Bojonegoro lainnya bisa menikmati tarian barongsai,” ujarnya.
Rupanya ada ratusan warga, dengan naik sepeda angin dan motor, yang terus mengikuti perjalanan Barongsai hingga masuk Klenteng. Melihat antusiasme masyarakat itu, atraksi barongsai kembali dilanjut di halaman Klenteng.
Dari pantauan di lokasi, sejak tadi masyarakat Tionghoa sudah memadati Klenteng TTID Hok Swie Bio. Mereka rata-rata menggunakan pakaian berwarna merah dan pakaian tradisional khas negeri Tiongkok yakni Cheongsam.
Tak hanya etnis Tionghoa, juga dipadati masyarakat sekitar yang ingin melihat atraksi barongsai. Rupanya mereka tidak puas kalau hanya melihat di tepi jalan saat kirab Barongsai sejak pagi tadi. Usai menari dan atraksi keliling kota, rombongan penari Barongsai kembali masuk Klenteng Hok Swie Bio.
Sedangkan beberapa anak kecil yang berada di sekitar wihara mengaku, ingin mendapatkan angpao dari warga yang merayakan Tahun Baru Imlek. “Saya berharap dapat angpao dari mereka,” ungkap permata (11) yang masih duduk dibangku kelas 5 sekolah dasar.
Dia mengaku, bersama teman-temannya sejak pukul 09.00 WIB menunggu pemberian angpao. “Sejak tadi saya sudah di sini, tapi tidak ada masalah karena nanti ada hiburan barongsai,” ucapnya sambil tersenyum malu.
Penonton lainnya, Tegar (15), seorang penonton yang berasal dari Kelurahan Klangon, Kecamatan Bojonegoro,mengaku, dirinya semula menontong Barongsai di tepi Jalan Rajawali bersama temannya. Melihat tarian dan atraksi Barongsasi rupanya si anak senang dan mengajak untuk mengikutinya hingga ke Klenteng. “Sewaktu lihat Barongsai lewat, dia bersama temannya gemberia.Ketika rombongan Barongsai terus berjalan.  Akhirnya saya mengikuti rombongan Barongsai hingga depan Klenteng ini,” jelas Dia. [hud,bas]

Tags: