Warga Bumiaji Diituntut Waspada Bencana Alam

Suasana sosialisasi pencegahan bahaya bencana gerakan tanah yang dilaksanakan di daerah rawan bencana Kecamatan Bumiaji.

Suasana sosialisasi pencegahan bahaya bencana gerakan tanah yang dilaksanakan di daerah rawan bencana Kecamatan Bumiaji.

Kota Batu, Bhirawa
Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Timur mengharapkan masyarakat di Kota Batu memahami bahaya bencana gerakan tanah. Hal tersebut dikemukakan oleh Kukuh Sujatmiko Kabid Geologi, ESDM Provinsi Jawa Timur dalam sosialisasi Penanggulangan Bencana untuk masyarakat terdampak bencana di Balai Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Rabu (24/2).
Kukuh menjelaskan sebagian besar kawasan di kota wisata ini memiliki potensi banjir dan tanah longsor yang sangat tinggi. Pengetahuan tentang bencana gerakan tanah ini penting diketahui oleh masyarakat, sebagai upaya pencegahan terhadap bencana alam yang mungkin bisa menimbulkan kerugian materiil atau pun menimbulkan korban jiwa.
“Kita berharap warga Kecamatan Bumiaji paham dan sadar akan berbagai resiko hidup di wilayah yang berpotensi bencana geologi,” ujar Kukuh, Rabu (24/2).
Menurutnya, Kecamatan Bumiaji berada di lereng Gunung Arjuno dan Gunung Welirang yang merupakan gunung berapi aktif yang sewaktu-waktu bisa meletus. Bahkan bulan Februari tahun 2014 lalu, kecamatan Bumiaji juga menjadi kawasan terdampak letusan Gunung Api Kelud.  Karena itu, pengetahuan terkait berbagai resiko bencana alam harus diketahui oleh warga.
Nara sumber lain dari Dinas ESDM, Supoyo menjelaskan tentang proses pelapukan tanah. Ketika pelapukan terjadi, tanah akan menebal lantas mengikat air membentuk lapisan akifer untuk menyimpan air.
Tanah ini akan menumbuhkan tanaman yang mana bila tumbuh di daerah lereng yang curam, bisa menimbulkan tanah longsor. Tidak hanya menyimpan potensi ancaman menimpa apa yang ada di bawahnya, material longsor ini bila masuk ke dalam sungai bisa menimbulkan banjir.
Disisi lain, Endi Suhadi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu menyampaikan materi manajemen bencana dan konsepsi bencana dalam pengurangan resiko bencana. Menurutnya ada 3 macam bencana yang mungkin terjadi, pertama bencana alam, non alam dan sosial.
“Bencana alam yang sering terjadi di Kota Batu adalah tanah longsor, ada beberapa daerah yang rawan terjadi bencana alam, seperti di Brau, Gunungsari, sekitar perbatasan Pujon dan beberapa daerah lainnya,” terang Endi.
Bencana alam lain yang kemungkinan terjadi adalah erupsi gunung, angin puting beliung, hingga banjir. Sementara bencana non alam, salah satu contohnya adalah kegagalan teknologi, wabah penyakit.
Diketahui, kegiatan sosialisasi ni diikuti oleh perangkat desa, tokoh masyarakat, ibu-ibu PKK, LSM dari beberapa desa di Kecamatan Bumiaji. Antara lain, Desa Tulungrejo, Sumberbrantas, Gunungsari, Punten, Bumiaji, Pandanrejo, Giripurno dan Sidomulyo.  [nas]

Tags: