Warga Dawar Blandong Kab.Mojokerto Krisis Air Bersih

Warga Dawar Blandong Kab.Mojokerto Krisis Air BersihKab Mojokerto, Bhirawa
Di tengah musim kemarau, sejumlah kawasan di wilayah utara Kab Mojokerto mengalami krisis air bersih. Lima desa di Kec Dawar Blandong dilaporkan darurat siaga bencana kekeringan.
”Kawasan itu sudah menjadi langganan, ada lima desa yang tersebar di Kec Dawar Blandong mengalami krisis air bersih, ini akibat dari dimulainya musim kemarau,” ujar Tanto Suhariyadi, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab Mojokerto, Senin (6/7) kemarin.
Lima desa itu, antara lain Desa Pulorejo, Desa Talunblandong, Desa Pucuk, Desa Brayublandong dan Desa Madureso. Akibat kekeringan itu, ribuan KK dilanda krisis air bersih. ”Desa Pulorejo, ada 940 KK yang mulai terimbas krisis air bersih, Desa Talun Blandong terdapat 398 KK, Desa Pucuk ada 450 KK, Desa Brayu 850 KK dan Desa Madureso 550 KK,” terang Tanto.
Ribuan kepala keluarga itu, lanjut Tanto, mengalami kekurangan air bersih untuk kebutuhan dasar. Diantaranya untuk Kebutuhan masak dan minum, bukan untuk kebutuhan mencuci, mandi dan lain sebagainya.
”Seperti tahun-tahun lalu, kami siap menyalurkan air bersih kepada warga yang membutuhkan, diantaranya untuk kebutuhan masak dan minum. BPBD akan berkoordinasi dengan PDAM dan instansi terkait lainnya,” urai Tanto.
Tanto juga mengatakan, bagi warga yang membutuhkan pasokan air bersih, bisa mengajukan permintaan secara tertulis dari Kepala Desa yang bersangkutan.
Didik Soedarsono aktifis Palang Merah Indonesia (PMI) Kab Mojokerto menjelaskan, pasokanĀ  air bersih digunakan untuk kebutuhan konsumsi. Sedangkan untuk mandi dan cuci warga mencari sumber air disungai sekitar. ”Kondisi air sungai tak layak konsumsi. Hanya untuk siram tanaman dan cuci pakaian. Untuk konsumsi masih mengandalkan kiriman air bersih dari Pemkab,” ujar pria yang hampir setiap hari berada di lokasi. [kar]

Tags: