Warga Dawar Blandong Kota Mojokerto Berebut Air Bersih

9-air bersih-kar-1Kota Mojokerto, Bhirawa
Krisis air bersih akibat kemarau panjang melanda wilayah Kec Dawar Blandong, Kab Mojokerto. Sejumlah desa bahkan tak lagi bisa menikmati air bersih layak konsumsi. Pasokan air bersih yang dikirim Polres Mojokerto Kota menjadi rebutan warga yang didominasi kaum perempuan.
Sementara Waduk di wilayah utara Sungai Brantas yang menjadi andalan untuk memenuhi kebutuhan MCK bagi masyarakat juga dalam kondisi mengering. Kondisi kekeringan yang sudah berlangsung hampir dua pekan itu semakin diperparah dengan tak berfungsinya distribusi air PDAM. Untuk kebutuhan konsumsi, praktis warga hanya menunggu pasokan air dari Pemkab Mojokerto yang berjarak sekitar 20 kilometer.
Tak pelak, ketika bantuan air bersih dari Polresta datang, warga langsung saling berebut dengan membawa berbagai alat penampung. Mereka cepat berebut karena khawatir tak kebagian jatah air bersih.
Seperti yang terlihat Rabu (8/10) kemarin, aksi rebutan air bersih ketika bantuan air bersih dari Polresta Mojokerto datang  ke sejumlah lokasi. Diantaranya Desa Pucuk, di desa ini Polresta mendistribusikan 2 ribu liter air bersih. Dalam sekejap, air bersih ludes berpindah ke ratusan jurigen dan timba milik yang sebelumnya disiapkan warga.
Distribusi air bersih gratis bagi warga kemarin merupakan berkah tersendiri. Karena jika tak ada distribusi gratis, mereka harus membeli air dengan harga 15 ribu. Itupun tak setiap hari ada pasokan air yang dijual.
Sulikah, warga Desa Pucuk menuturkan, hampir di seluruh wilayah Kec Dawar Blandong,  pipa saluran air bersih milik PDAM tak berfungsi dengan baik. ”Sebagian besar  saluran pipa rusak sehingga tak bisa teraliri air. Sayang sekali, hingga kini tak ada perawatan dari Pemkab Mojokerto,” keluhnya.
Keluhan juga dilontarkan Sutinah. Perempuan paruh baya ini menuturkan jika ia kesulitan air ketika harus mencuci baju dan memasak. Dirinya terpaksa harus menggunakan air keruh dari bendungan yang lokasinya berada di pinggir desanya. ”Terpaksa kami harus menggunakan air seperti ini untuk mandi dan cuci,” ujarnya.
Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Wiji Suwartini mengatakan, pihaknya akan terus melakukan koordinasi dengan tokoh masyarakat agar bisa memantau kebutuhan air bersih untuk warga. Sehingga masyarakat tak lagi mengkonsumsi air kubangan yang keruh dan tak layak konsumsi itu. ”Hari ini (Rabu kemarin, red) sudah pengiriman untuk yang kedua kalinya. Kami akan terus melakukan pengiriman air ke masyarakat,” tegas Wiji. [kar]

Keterangan Foto : Kondisi waduk Desa Pucuk, Kec Dawar Blandong yang mengalami kekeringan, serta warga berebut kiriman air bersih, Rabu (8/10) kemarin. [kariyadi/bhirawa]

Tags: