Warga Desa Beruh Sampang Budidaya Sayur di Tengah Pandemi Covid-19

Budidaya Tanaman sayuran, di Desa Beruh, Kecamatan Sampang, Kabupaten Sampang.

Sampang, Bhirawa
Ide Inovatif metode bercocok tanam dengan sistem Aquaponik/hidroganik bisa menjadi alternatif yang tepat dalam menghadapi pandemi Covid-19. Seperti yang dilakukan Nidhomuddin (51) Kampung Rowek, Desa Baruh, Kecamatan Sampang, Kabupaten Sampang, dengan memanfaatkan lahan di rumahnya.

DI halaman rumahnya, terdapat berbagai tanaman yang tumbuh subur. Mulai dari kangkung, selada air, sawi, hingga bayam dan lain-lain. Uniknya, seluruhnya sama sekali tidak menggunakan media tanam berupa tanah, tetapi hanya memanfaatkan sirkulasi air saja.

Bahkan, tepat di bawah tanaman tersebut juga terdapat sebuah kolam yang berisi ikan lele. Air dari kolam itulah yang digunakan sebagai sumber nutrisi bagi tanaman. Sistem penanaman itu dikenal sebagai hidogranik. Yaitu metode pertanian organik yang dipadukan dengan budidaya ikan tanpa mengunakan bahan kimia.

Sudah cukup lama ayah dua anak dua cucu ini, berkecimpung di dalam dunia pertanian. Bahkan sempat putus kuliah jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) dan merantau ke Malaysia, dan sempat aktif di Perbadanan Kemajuan Pertanian Selangor (PKPS) Malaysia selama 4 tahun setengah, kemudian pulang ke Sampang pada tahun 1995 lalu. ia langsung mengembangkan jenis tanaman dengan menanam sawi dan buncis dan berhasil.

Dikatakan Nidhomuddin, intinya saat kita hendak menanam harus tahu karakter tanah agar bisa berhasil dengan baik. “Saya mengajak masyarakat kembali bercocok tanam. Khususnya dengan metode pertanian hidroganik,” jelas dia, Minggu (28/6).

“Karena pertanian hidroganik dapat mendukung ketahanan pangan, terutama di wilayah perkotaan seperti di Kota Sampang,” terangnya. Untuk itu, wabah Covid-19 ini bisa menjadi momentum yang tepat untuk meminimalisir dampak ekonomi,” jelasnya.

Sebab, melalui hidroganik, masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri. Minimal di skala rumah tangga. Nidhomudin menyatakan alasan kenapa sistem pertanian hidroganik dapat efektif diterapkan di Kota Bahari.

Terlebih, hidroganik bisa digunakan untuk bercocok tanam berbagai jenis tumbuhan. Baik bermacam sayuran hingga tanaman padi sekalipun. Bahkan, jika digunakan untuk padi, hasil panennya bisa lebih banyak dibanding dengan pertanian konvensional. ”Apalagi saat imbauan stay at home seperti ini. Sehingga jika perlu bahan makanan tidak perlu berbelanja keluar, karena bisa memanen sayur atau ikan di rumah sendiri,” ungkapnya.

Di sisi lain, perawatan juga tidak sulit untuk dilakukan. Tak terkecuali bagi pekerja kantor maupun anak sekolah sekali pun. Oleh karena itu, jika dilakukan secara serentak dalam pandemi ini, tentu akan sangat membantu ketahanan pangan di tingkat rumah tangga.[lis]

Tags: