Warga Desa Pertanyakan Pengelolaan Coban Jahe

Kab Malang, Bhirawa
Puluhan warga Desa Pandansari Lor, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, yang tergabung dalam Ikatan Pemuda Pecinta Alam Begawan Abiyaksa (IPPASA) mendatangi Kantor Balai Desa setempat. Kedatangan mereka menanyakan kepada Kepala Desa (Kades) Pandansari Dodik Mulyo Santoso, terkait pengelolaan Wana Wisata Coban Jahe yang dikelola pihak ketiga.
Menurut, Ketua IPPASA Desa Pandansari Ahmadul Bashori, Kamis (19/1), seusai menemui Kades Pandasari Dodik Mulyo Santoso, di Kantor Balai Desa Pandansari, Kecamatan Jabung, kabupaten setempat, kedatangan dirinya bersama puluhan warga menemui kades, hal ini untuk menanyakan keberadaan pengelolaan Wana Wisata Coban Jahe, yang saat ini dikelola oleh pihak ketiga. Padahal, awal merintis tempat wisata air terjun Coban Jahe tersebut, pemuda Pandansari.
“Tapi setelah pendapatan dalam pengelolaan Wisata Coban Jahe yang dikelola IPPASA meningkat yaitu mencapai Rp 70 juta pada 2016., pengelolaannya diambil alih pihak ketiga yaitu River Tubing,” jelasnya.
Di tempat yang sama, Kades Pandansari Dodik Mulyo Santoso mengatakan, area Wana Wisata Joban Jahe hingga kini masih dalam pengusaan KPH Perhutani. Sehingga tempat wisata air terjun tersebut milik Perhutani. “Hanya saja lokasi air terjun Coban Jahe masuk wilayah Desa Pandansari. Sehingga warga dan IPPASA harus paham terkait hal tersebut,” tuturnya.
Ia mengaku, Coban Jahe saat ini ramai pengunjung juga karena rintisan warga dan kelompok pemuda yang tergabung dalam IPPASA. Namun dalam perjalanannya, Perhutani membentuk LKDPH, sehingga pengelolaanair terjun itu dikerjasamakan dengan model bagi hasil. Dan selama ini, desa hanya mendapatkan hasil dari pendapatan tiket masuk sebesar 2 persen. Perhutani memperoleh 38 persen, pengelola 30 persen, Pemkab Malang 20 persen, dan Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) memperoleh 10 persen. [cyn]

Tags: