Warga Desa Puhjajar Kediri Sambut Gembira Bantuan Sumur Bor

Kepala Pusat Survei Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia Dr Ir Eko Budi Lelono bersama Wakil Bupati Kediri Drs H Masykuri MM meresmikan sumur bor.

Kediri, Bhirawa
Kepala Pusat Survei Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia Dr Ir Eko Budi Lelono bersama Wakil Bupati Kediri Drs H Masykuri MM meresmikan sumur bor di Desa Puhjajar Kecamatan Papar Kab Kediri. Peresmian tersebut disambut suka cita oleh seluruh warga desa yang sekarang dapat mempergunakan sumur tersebut untuk kebutuhan sehari-hari khususnya minum dan memasak.
Kepala Desa Puhjajar Suko Budi menjelaskan sebenarnya desanya tidak kekurangan air, akan tetapi limbah dari banyaknya indutri kerupuk yang ada di sana membuat air tercemar. Dikhawatirkan kesehatan warga akan terganggu dengan adanya limbah tersebut.
Selain limbah, warga Desa Puhjajar tak sedikit yang memiliki hewan ternak seperti lembu, kambing, bebek dan oleh warga kotoran dari ternak tersebut dibuang ke sungai, sehingga sungai juga tercemar oleh kotoran ternak. “Alhamdulillah dengan dibangunnya sumur bor ini masyarakat menjadi sehat dan terhindar dari berbagai penyakit,” terangnya kemarin.
Suko menambahkan setelah diresmikan, sumur bor tersebut dapat mencukupi kebutuhan air bersih di dua dusun yaitu Dusun Puhjajar dan Dusun Santren yang jumlahnya ada 900 kepala keluarga. “Saat ini kapasitas tangki untuk tandon air 5.500 liter, ke depannya nanti desa akan membuat tangki air yang lebih tinggi dan langsung dialirkan ke rumah-rumah warga,” ujarnya.
Dalam sambutannya Kepala Pusat Survei Geologi Kementerian ESDM RI Dr Ir Eko Budi Lelono menjelaskan program penyediaan air bersih melalui pengeboran air tanah dalam di Kemenerian ESDM sudah dimulai sejak 2000. Terhitung dari 2005 sampai dengan 2018 sebanyak 2.288 unit sumur bor dengan kapasitas debit air bersih mencapai sekitar 144,4 juta m3/tahun untuk melayani kurang lebih 6,6 juta jiwa dari Sabang sampai Merauke.
“Sumur bor pada 2018 di Kabupaten Kediri sebanyak 4 unit yaitu di Desa Puhjajar, Desa Papar, Desa Mlati, Desa Ploso,” terangnya.
Spesifikasi dari sumur bor tersebut adalah memiliki kedalaman 100-125 meter, debit air rata-rata 2 liter/detik. Dilengkapi pula dengan sumber listrik dari genset dengan kapasitas 10-15 KVA.
“Semoga permasalah dalam hal air bersih di Indonesia khususnya Kabupaten Kediri segera dapat teratasi dengan baik,” harapnya.
Wakil Bupati Kediri Drs H Masykuri MM dalam sambutannya mengimbau kepada warga supaya selalu menjaga sumur ini agar dapat dimanfaatkan.
“Sumur bor ini sudah diserahterimakan kepada kita, jadi tolong dijaga dengan baik dan dirawat agar memiliki masa pakai yang lebih panjang. Harus dijaga dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. kita harus menjaganya bersama-sama dengan cara meningkatkan rasa memiliki,” ungkapnya. [adv.van]

Tags: