Warga Diminta Waspada Serangan Siber

Suasana Sosialisasi Kebijakan Pertahanan Siber oleh Kemenhan yang dilaksanakan di Balaikota Among Tani, Senin (29/8)

Suasana Sosialisasi Kebijakan Pertahanan Siber oleh Kemenhan yang dilaksanakan di Balaikota Among Tani, Senin (29/8)

Kota Batu, Bhirawa
Semakin canggihnya teknologi informasi (IT) membuat semakin banyak fasilitas dan kemudahan yang bisa dinikmati masyarakat di dunia siber atau internet. Namun jangan sampai fasilitas yang seharusnya bermanfaat justru mengakibatkan kita ‘kecolongan’.
Hal ini menjadi fokus perhatian Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI dalam Sosialisasi Kebijakan Pertahanan Siber yang digelar di Gedung Pancasila, Perkantoran Terpadu Balaikota Among Tani Batu, Senin (29/8).
Kemenhan melalui Direktorat Komduk Ditjen Pothan mengajak masyarakat pengguna teknologi informasi agar waspada menggunakan internet. Baik mereka yang telah menyediakan komputer berinternet, maupun mereka yang hanya berinternet melalui hand phone (HP) android.
“Ada satu kasus dimana seorang pengguna banking mobile bisa kehilangan uang sampai puluhan juta Rupiah, namun pengguna tersebut tak menyadari jika uangnya berpindah tangan,” ujar Analis Madya Direktorat Komduk Ditjen Pothan, Kolonel Inf. Herman Djatmiko, Senin (29/8).
Dan melalui Perpres 58, Kemenhan punya tanggung jawab menangani pengamanan teknologi informasi ini. Untuk itu kemarin Kemenhan bersama pakar IT dari Institut Teknologi Bandung (ITB) sengaja memberikan pengarahan dan membekali komunitas dan pakar IT soal etika dan aturan-aturan yang ada soal siber.
Herman juga mengingatkan agar masyarakat juga waspada dengan banyaknya broadcast dan informasi yang belum tentu kebenarannya. Karena perang saat ini tidak perlu dilakukan secara konvensional, tetapi cukup dilakukan dari belakang meja.
Ia mencontohkan, ketika pengguna Whats App (WA) minta akunnya diperbarui. Ternyata, secara otomatis data kita ikut diserap oleh mereka secara gratis. “Panglima TNI juga telah mengamanatkan agar waspada terhadap perang proxy atay proxy war,”tambah Herman.
Sosialisasi kali ini, tambah dia, diikuti 75 orang. Terdiri dari mahasiswa, siswa SMK IT, komunitas IT, Pemda dan TNI. Dan Malang Raya dipilih sebagai tempat sosialisasi ini karena memiliki relawan IT yang inovatif. Ada enam daerah yang maju secara IT, yakni Malang, Manado, Kalimantan, Batam dan Bali.
Ketahui, saat ini Kemenhan telah menyiapkan Direktorat khusus yang menangani pertahanan siber di masyarakat. Badan ini akan menangani serangan siber di luar 3 angkatan, AD, AU, AL dan juga Kepolisian. “Badan Siber Nasional ini sekarang sudah ada, namun baru akan beroperasi pada awal 2017 nanti,”pungkas Herman.  [nas]

Rate this article!
Tags: