Warga Diprotes Bau RPH Ngelom Sidoarjo

RPH Ngelom SidoarjoSidoarjo, Bhirawa
Rumah Potong Hewan (RPH) Ngelom di Kec Taman direncakanan akan direlokasi secepatnya. RPH yang berdiri sejak puluhan tahun lali itu dinilai menjadi salah satu sumber pencemaran udara di kawasan itu. Masalah kesehatan diantaranya sesak napas dinilai warga bersumber dari RPH itu.
Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah mengakui, jika dirinya sudah diwaduli warga Ngelom terkait kondisi RPH Ngelom yang sudah tak sehat lagi. Bau yang menyengat setiap harinya membuat warga tak nyaman. ”Mereka mendatangi saya dan meminta RPH direlokasi,” katanya.
Mendengar laporan warga, Bupati Saiful Ilah, akan memanggil Dinas Pertanian Perkebunan dan Peternakan (DP3) untuk membahas masalah RPH Ngelom. Jika kondisinya sudah tak sehat lagi RPH harus segera dipindah secepatnya. DP3 akan melihat detail penyebab kumuhnya RPH Ngelom yang dipersoalkan warga.
Bupati Saiful Ilah juga akan mempertimbangkan nasib tukang potong hewan (jagal) yang ada di RPH Ngelom. Jumlah jagal yang mencapai 50 orang juga akan diperhatikan nasibnya. Jika RPH Ngelom ditutup, para jagal juga akan menganggur. Padahal para jagal juga berasal dari Ngelom.
Bupati menegaskan, soal relokasi RPH Ngelom sebenarnya sudah dibicarakan sebelumnya. Salah satunya, ditempatkan di kawasan Puspa Agro Kec Taman. Di salah satu kawasan Puspa Agro itu akan dibangun RPH sebagai pengganti RPH Ngelom. ”Kami akan bicara lebih lanjut dengan manajemen Puspa Agro membahas masalah RPH,” ucapnya.
Menurutnya, jika pembahasan relokasi RPH sudah berjalan baik, pada 2015 relokasi RPH bisa dilakukan. Sehingga warga Ngelom tak perlu lagi mengeluh dengan kondisi kumuh RPH Ngelom. Lahan untuk RPH juga telah disiapkan di sekitar Puspa Agro.
Seperti diketahui, setiap harinya RPH Ngelom memotong hewan hingga 20 potong hewan. Limbah pemotongan hewan itu dinilai tak dikelola dengan baik. Sehingga bau amis terus menyengat setiap harinya di kawasan Ngelom. Warga bahkan ada yang mengaku sesak napas karena bau menyengat dari RPH. Warga yang tinggal di permukiman dekat RPH Ngelom juga mengaku sudah tak tahan dengan kondisi polusi udara saat ini. [hds]

Tags: