Warga Dua Dusun di Situbondo Antre Air Bersih

Sejumlah warga asal Desa Semambung, Kecamatan Jatibanteng Situbondo, antre untuk mendapatkan air bersih, kemarin. (sawawi/bhirawa).

Sejumlah warga asal Desa Semambung, Kecamatan Jatibanteng Situbondo, antre untuk mendapatkan air bersih, kemarin. (sawawi/bhirawa).

Situbondo, Bhirawa
Meski di beberapa daerah pada awal bulan Oktober ini dilanda musim penghujan, di Kabupaten Situbondo justeru sebaliknya. Ada beberapa desa, mengalami kekurangan suplai air bersih, hingga membuat mereka ikut antri berkepanjangan. Itu dialami sedikitnya oleh ratusan warga yang ada di dua dusun, di Desa Semambung, Kecamatan Jatibanteng, Situbondo. Mereka mulai kesulitan air bersih, karena banyak sumber mata air mulai mengering di musim awal penghujan ini.
Pengamatan Bhirawa, untuk mendapatkan 20 liter air bersih warga tersebut harus menunggu sekitar satu jam. Warga juga harus antri di sumber mata air, yang menjadi satu-satunya tumpuan warga mendapatkan air bersih. “Kami sudah beberapa jam ikut antri, hingga saat ini masih belum mendapatkan supali air bersih. Kami bersama warga lainnya harus sabar ikut antri agar tidak menimbulkan polemik,” ujar Sahatun, warga Desa Semambung, kemarin (3/10).
Dari ratusan warga yang mulai mengalami krisis air bersih ini terjadi di Dusun Gebang Utara dan Gebang Selatan. Untuk mengambil air bersih ke sumber mata air, warga yang tinggal di lereng bukit itu harus berjalan kaki hingga berkila-kilo meter. Mereka terpaksa ada yang berjalan kaki, ada sebagian yang menaiki sepeta onthel dan sebagian lain menaiki motor tua. “Kondisi ini kerap kali menimpa warga Dusun Gebnag Utara dan Selatan pada tiap tahunnya. Kami minta Pemkab untuk turun tangan mengatasi masalah pelik ini,” pinta Narto warga desa setempat, kemarin.
Sementara itu, Kepala Desa Semambung, Saifudin mengatakan, ada 332 Kepala keluarga di Dusun Gebang Utara dan 275 Kepala Keluarga Dusun Gebang selatan. Mereka mengalami krisis air bersih sejak beberapa bulan terakhir ini. Saifudin menambahkan, krisis air bersih di dua dusun tersebut sebenarnya sudah menjadi pemandangan rutin setiap musim kemarau. “Kami berharap Pemerintah Kabupaten Situbondo membantu warga dengan membangun sarana tandon air bersih. Ini sebagai salah satu solusi cepat yang dialami ratusan warga,” pinta Saifudin.
Di sisi lain, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Situbondo, Taufik Hidayat ketika dikonfirmasi perihal kesulitan air bersih rtusan warga di Dua Dusun, Desa Semambung, melalui sambungan telepon mengatakan bahwa pihaknya harus menunggu pernyataan tertulis dari kalangan Forpimka (Forum Pimpinan Kecamatan) mulai dari Camat, Kapolsek dan Danramil setempat. Ini selain untuk memudahkan koordinasi, kata Taufik, juga untuk melancarkan proses SPJ-nya. “Harus ada tanda tangan Muspika dulu mas,” ujar mantan Staf Ahli Bupati itu. [awi]

Tags: