Warga FRMJ Bongkar Pembatas Stasiun Kereta Api

FRMJ Bongkar Pembatas Stasiun Kereta ApiJombang, Bhirawa
Puluhan orang yang mengatasnamakan Forum Rembug Masyarakat Jombang (FRMJ) Selasa (2/12) mendatangi Stasiun Kereta Api Jombang. Mereka memprotes pembangunan pagar pembatas antara tanah Stasiun Kerea Api dengan Jl Raya. Aksi Protes itu diwarnai dengan melakukan perusakan pagar pembatas jalan yang baru dibangun PT KAI.
Dengan berkendara motor dan sebuah mobil pick up massa menggelar orasi dan memprotes kegiatan PT KAI membangun pagar pembatas di depan stasiun.  Dalam orasinya, massa menyebut langkah PT KAI Daops VII Madiun membangun pagar pembatas jalan tepat di depan Stasiun Jombang sebagai sikap arogan. Menurut massa demonstran, PT KAI telah menggusur para Pedagang Kaki Lima dan mempersempit jalan pada ruas jalan propinsi arah Surabaya – Madiun. ”Ini merupakan bentuk sikap arogan PT KAI,” seru Charli, salah satu demonstran.
Aksi massa diwarnai dengan perusakan bangunan pagar pembatas jalan yang sudah dibangun sebagian PT KAI. Setelah melakukan orasi, massa yang tergabung dalam Forum Rembug Masyarakat Jombang (FRMJ) membongkar paksa bangunan pagar setinggi satu meter yang baru berumur dua hari.
Amuk massa membuat bangunan pagar pembatas roboh. Bangunan pagar diatas ruas jalan propinsi tersebut porak poranda. Setelah bangunan pagar pembatas roboh, massa kembali berkonsentrasi di depan pintu masuk stasiun kereta api Jombang dan melanjutkan orasi.
Ketua FRMJ, Joko Fatah Rohim mengatakan, tindakan PT KAI membangun pagar pembatas jalan sepanjang 50 meter membuat akses publik terganggu. Datangnya puluhan massa dan berdemo di Stasiun Jombang berawal dari perilaku arogan PT KAI. ”Kami memprotes tindakan penyempitan jalan. Ini sudah tak benar,” katanya ditemui di lokasi aksi.
Dikatakan Fatah, massa tak akan menggelar demonstrasi jika PT KAI Daops VII Madiun tak merugikan kepentingan publik. ”Pembangunan pagar pembatas sudah membuat jalan sempit. seharusnya PT KAI memperhatikan urusan dan kepentingan publik, tak seenaknya main dirikan pagar,” tandas dia.
Sejak Senin, di depan stasiun kereta api dibangun pagar pembatas setinggi satu meter sepanjang 50 meter. Bangunan pagar pembatas itu didirikan diatas jalan arah Surabaya – Madiun. Pagar dibangun hingga memakan jalan hingga tiga meter dan menyebabkan jalan di depan Stasiun Kereta Api Jombang mengalami penyempitan. Pondasi pagar juga dibuat dengan cara merusak aspal jalan.
Kepala Dinas Perhubungan Kab Jombang, Imam Sudjianto, mengaku tak tahu dengan pembangunan pagar pembatas hingga menyebabkan berkurangnya lebar jalan hingga 3 meter. ”Kami tak tahu jika ada rencana pembangunan seperti ini. Rapat terakhir di ruang Wabup (Wakil Bupati) tak ada rencana pembangunan yang seperti ini,” katanya di kawasan Stasiun Kereta Api Jombang.
Dikatakan Imam Sudjianto, pembangunan apapun yang berpengaruh pada ukuran dan kualitas jalan seyogyanya dikoordinasikan dengan pemerintah daerah. Pihaknya menyayangkan tindakan PT KAI yang melangkah sendiri tanpa koordinasi dengan instansi terkait. ”Kami sudah beberapa kali mengingatkan agar segala urusan jalan selalu berkoordinasi,” ungkapnya.
”Kami tak tahu alasannya kenapa membangun pagar pembatas di wilayah jalan. Kami pastikan sejauh ini tak IMB-nya (izin mendirikan bangunan). Dengan demikian AMDAL Lalin juga tak dimiliki,” tambah Imam Sudjianto.
Kepala Stasiun Jombang, Farid, enggan memberikan penjelasan kepada wartawan. Dia meminta wartawan untuk mengklarifikasi ke penanggungjawab keamanan PT KAI Daop VII, Syamsul. Dihadapan wartawan, Syamsul juga enggan memberikan penjelasan secara panjang lebar terkait aksi pemagaran tersebut. ”Kita akan sampaikan tuntutan itu ke atasan. Soal status tanah, saya tak bisa menjelaskan,” ujar Syamsul. [rur]

Keterangan foto : Puluhan orang yang mengatas namakan FRMJ melakukan pembongkaran sebagian bangunan pemtas yang dibangun PT KAI kemarn. [ramadlan/bhirawa]

Tags: