WargaGresik Tancapi Kursi di Tengah Jalan

Meski sudah lama rusak namun Jl Raya Kepatihan, Gresik ini tak segera diperbaiki pihak Pemkab Gresik. [kerin ikanto/bhirawa]

Meski sudah lama rusak namun Jl Raya Kepatihan, Gresik ini tak segera diperbaiki pihak Pemkab Gresik. [kerin ikanto/bhirawa]

Gresik, Bhirawa
Akibat terkena banjir, sejumlah ruas jalan di Kab Gresik mengalami rusak parah. Namun, sayangnya hingga kini tak segera dilakukan perbaikan. Sementara, Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pemkab Gresik selalu berdalih bukan menjadi wewenanganya karena statusnya jalan nasional.
Seperti kerusakan jalan di Jl Raya Kepatihan, Kec Menganti. Karena kerusakan itu tak segera diperbaiki, sehingga oleh warga dikasih kursi kayu agar tak dilewati kendaraan. Sebab, kondisi jalan itu berlubang sangat dalam dan tergenang air. Jika dilewati bisa mengancam keselamatan pengguna jalan.
Padahal, jalan  perbatasan antara Benowo, Surabaya dan daerah Kab Gresik itu  merupakan akses jalan utama menuju Kota Surabaya. Jalan itu juga banyak dilintasi truk-truk besar yang mengangkut beban berat. Sebab, banyak industri dan pergudangan ada di wilayah itu. Secara tak langsung jalan itu banyak dilintasi pekerja dan masyarakat umum yang akan ke pergi Kota Surabaya atau sebaliknya, kembali ke wilayah Menganti, Gresik.
Sebenarnya, lubang jalan itu sudah berbulan-bulan. Namun, tak segera diperbaiki. Sehingga, merugikan pengguna jalan. Mulai kemacetan, korban jiwa bahkan kerusakan kendaraan akibat terperosok dalam lubang jalan itu juga seringkali terjadi. Setiap hari sudah dipastikan terjadi kemacetan di jalan itu. Sebab, kendaraan harus bergantian lewat. Genangan air yang menutupi lubang mengakibatkan kendaraan harus mengurangi kecepatannya. Akibatnya kemacetan terjadi.
Saluran air di samping kiri-kanan jalan terlihat mampet akibat bangunan rumah toko (Ruko) dan bangunan liar (Bangli) berupa warung kopi serta warung makan. Pengaduan masyarakat kepada Pemkab Gresik untuk melancarkan saluran air juga tak pernah ditanggapi. Sebab, jalan itu merupakan jalan nasional. Perbaikan harus dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum. ”Siapa yang harus lapor ke Kementerian Pekerjaan Umum? Warga atau pejabat Pemkab Gresik atau tukang becak. Masak jalan rusak ini pejabat Gresik yang berwenang hanya diam saja. Menunggu rakyat kecil jadi korban meninggal dunia, atau cacat seumur hidup akibat terperosok lubang,” kata Khoirul Anam, warga Desa Kepatihan, Kecamatan Menganti yang setiap hari melintas di jalan itu, Selasa (1/3).
Sementara kerusakan yang sama juga terjadi di jalan Pantura (Pantai Utara) mulai Kec Manyar hingga Sidayu. Akibat terkena banjir, ruas Jl Daendeles itu juga banyak yang rusak. Selain berlubang, juga bergelombang. Belum lagi ditambah banyaknya dump truk galian C melakukan pengurukan ke Pelabuhan Kalimireng yang melintas, membuat jalan itu semakin hancur.
Bagi pengendara sepeda motor perlu ekstra hati-hati. Jika salah pilih jalan, bisa terpelanting karena rodanya masuk  lubang. Terlebih di Betoyo, harus hari-hati benar. Karena banyak jalan yang berlubang.
Sementara  Dhiannita Triastuti, Kepala Bidang Pembangunan dan Peningkatan Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kab Gresik, lepas tangan. Alasannya, Jl Raya Ngasinan, Kec Menganti, itu merupakan jalan nasional. ”Itu jalan nasional, bukan kewenangan Dinas PU,” katanya. [eri]

Tags: