Warga Harapkan Desa Bektiharjo Jadi Sentra Buah Srikaya

Eko Maskarbulik warga Desa Desa Bektiharjo saat menunjukkan hasil buah srikaya dari ladang miliknya. [khoirul huda]

Eko Maskarbulik warga Desa Desa Bektiharjo saat menunjukkan hasil buah srikaya dari ladang miliknya. [khoirul huda]

Bergizi Tinggi dan Dapat Turunkan Kolesterol
Kabupaten Tuban, Bhirawa
Buah srikaya atau Annona Squamosa yang banyak tumbuh di wilayah di Kabupaten Tuban serta hanya sebagai sebagai tanaman pagar atau pembatas lahan, saat ini mulai dibudidayakan sebagai tanaman agrobisnis yang menguntungkan.
Seperti warga di Dusun Puthuk, Dusun Krajan, Desa Bektiharjo, Kecamatan Semanding saat ini mulai membudidayakan buah srikaya menjadi ladang usaha cukup menguntungkan. Apalagi usaha tersebut dapat dilakukan paro waktu atau di sela-sela pekerjaan utama mereka.
“Sekarang ada sekitar 600 pohon, memang tidak saya tanam khusus. Pohon srikaya hanya menjadi tanaman sela,” kata Eko Maskarbulik warga Desa Desa Bektiharjo  akhir pekan kemarin.
Eko yang juga berprofesi sebagai perangkat desa, mengaku tertarik budidaya buah manis nan legit itu bukan tanpa alasan. Kesukaannya memakan buah tersebut serta didukung dengan lahan luas yang dimiliki menjadikannya tertarik mencoba menanam buah srikaya.
Apalagi perawatan buah ini juga tidak sulit dan tidak terlalu membutuhkan perawatan ekstra. Selain itu daya tahan buah  cukup bagus, tidak masalah jika ditanam di dataran berbatu dan minim persediaan air.
“Perawatannya mudah, setiap tahun hanya membutuhkan pemupukan sekali saja saat musim penghujan. Jika ada dahan pohon yang sudah tua cukup dipotong saja bersamaan dengan pemupukan tanaman lain,”  terang Eko.
Buah srikaya juga dikenal kaya manfaat untuk kesehatan. Di antaranya menurunkan kolestrol, baik untuk pencernaan, dan baik untuk penderita diabetes, mencegah penyakit jantung dan hipertensi.
Srikaya akan berbuah dua kali dalam satu tahun, yakni antara Februari hingga Maret dan September hingga November. Selain pada bulan-bulan tersebut srikaya tidak akan berbuah.
“Yang bagus itu pas berbuahnya di akhir musim penghujan seperti sekarang ini,  ukuran buahnya agak besar dibanding musim lainnya. Selain itu rasa manisnya sangat tajam,” papar Eko.
Untuk pemasaran, lanjut Eko, saat ini srikaya sudah menjadi komoditi cukup terkenal. Bahkan pembeli atau tengkulak dari luar Tuban seperti Surabaya, Kudus dan Madura kerap datang kepadanya saat musim panen srikaya untuk membeli hasil panen dari lahan miliknya. Bahkan baru-baru ini pembeli juga mengaku buah itu untuk dikirim ke Jakarta.
Harganya juga cukup lumayan dibanding dengan perawatannya. Untuk satu wadah berisi sekitar 25 biji srikaya dihargai Rp 40.000 hingga Rp 50.000 atau rata-rata per biji Rp1.500 hingga Rp 2.000. Dari situ hasil yang diperoleh dalam sekali panen mencapai Rp 3,5 juta.
“Biasanya pembeli dari Madura dan Surabaya, sekarang juga dikirim ke Jakarta. Pesanan yang ke Jakarta ini biasanya yang agak tua pas sampai Jakarta sudah matang. Harganya tak kiloan tapi ada wadah khusus atau anyaman dari bambu,” ceritanya.
Dengan perawatan tergolong tidak sulit, Eko berharap desanya nanti dapat menjadi sentra penghasil buah srikaya. Dan semua warga diminta juga  membudidayakan dan tidak membuat buah ini sekadar jadi pohon pematang ladang atau hanya ditanam sebagai pagar pekarangan rumah warga.
“Kalau bisa ada campur tangan pemerintah untuk budidaya ini selanjutnya, biar buah srikaya menjadi komoditas yang dapat diandalkan warga sini,”  kata Eko.
Sementara itu, Kepala Desa Bektiharjo, Rastu mengungkapkan Dukuh Puthuk yang masuk wilayahnya memang menjadi kawasan paling banyak ditanami buah srikaya. Selain di pekarangan, buah ini juga banyak ditanam di ladang dengan kualitas yang lebih bagus dari daerah lain di desanya.
“Memang Dukuh Puthuk itu paling baik kualitasnya, buahnya besar, rasanya manis dan pasokan melimpah, mungkin faktor tanahnya yang subur,”terang Kades.
Diakuinya meski potensi srikaya di desa tersebut cukup baik, pemerintah dalam hal ini Dinas Pertanian belum pernah memberikan pelatihan atau penyuluhan terkait peningkatan potensi yang ada.
“Kami berharap, potensi ini bisa dikembangkan dengan begitu perekonomian warga di sini juga bisa meningkat,” harap Kades yang sudah dua periode menjabat sebagai Kades Bektiharjo ini. [Khoirul Huda]

Tags: