Warga Hentikan Pembangunan Akses Apartemen Gunawangsa Tidar Surabaya

Warga Kelurahan Asembagus Kecamatan Bubutan Kota Surabaya saat menggelar aksi demo dan menghentikan proses pembangunan jalan akses menuju apartemen Gunawangsa Tidar, Kamis (27/9).[trie diana/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Ratusan warga dari RT 1 hingga RT 8 Kelurahan Asembagus Kecamatan Bubutan Kota Surabaya menghentikan pembangunan jalan akses menuju apartemen Gunawangsa Tidar. Penghentian proyek ini dilakukan warga, karena akses jalan menuju apartemen tersebut dinilai menyalahi aturan karena dibangun di atas sungai.
“Kami menolak pembangunan akses jalan apartemen Gunawangsa Tidar karena dibangun di atas sungai. Kami menuntut sungai difungsikan sebagaimana mestinya. Bukan dijadikan jalan akses menuju apartemen yang hanya dinikmati segelintir orang saja,” ujar Ketua Komunitas Pejuang Korban Pembangunan Apartemen Gunawangsa Tidar Gianto Ali Imron ditemui di sela aksi penghentian, Kamis (27/9).
Menurut warga RT 08 RW 2 Kelurahan Asembagus ini, aksi penghentian pembangunan akses jalan menuju apartemen ini dilakukan merupakan bentuk reaksi warga, karena telah dilakukan semena-mena oleh Pemkot Surabaya maupun pihak apartemen. Sebab sebelumnya, bangunan-bangunan warga yang telah berdiri di atas sungai tersebut digusur.
“Penggusuran bangunan milik warga di atas sungai itu dengan alasan akan dilakukan normalisasi sungai. Kami menerima penggusuran itu, karena alasannya sangat logis dan benar. Penggusuran itu dilakukan pada September 2017 lalu,” ungkapnya.
Namun, warga merasa sangat kecewa setelah tahu jika setelah normalisasi dilakukan, ternyata di atas sungai tersebut bakal dibangun jalan akses menuju apartemen. Padahal selama ini, warga sudah sangat dirugikan dengan pembangunan apartemen. Mulai banyaknya debu bertebaran dan rumah warga yang retak akibat pembangunan apartemen tersebut.
“Kami menuntut sungai itu diperuntukkan kepentingan umum, tidak dibangun jalan akses menuju apartemen. Kami juga mendapat surat yang telah dikeluarkan Pemkot Surabaya, jika sungai tersebut dinormalisasi saja. Bukan untuk dibangun jalan,” terangnya.
Saat ini, lanjut Gianto, warga telah menghentikan proses pembangunan jalan tersebut hingga ada penjelasan dari Pemkot Surabaya. [iib]

Tags: