Warga Inginkan Wali Kota Lebih Bijaksana

risma

Tri Rismaharini

Surabaya, Bhirawa
Hasil survei dari Laboratorium Politik dan Rekayasa Kebijakan (Lapora) Fakultas Ilmu Sosial dn llmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya (UB) Malang menyebutkan ada beberapa harapan warga Kota Surabaya untuk Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Kepala Laboratorium Ilmu Politik dan Rekayasa Kebijakan (Lapora) FISIP UB Faza Dhora Nailufar mengatakan, hasil survei menyebutkan bahwa sebanyak 32,9%  masyarakat menginginkan agar Risma tidak mundur sebagai Wali Kota Surabaya  dan lebih bijaksana.
”Arti lebih bijaksana di sini yaitu Risma mampu menutupi keadaan dan perasaannya di depan publik,” katanya saat memaparkan hasil survei kinerja Wali Kota Surabaya di Surabaya, Minggu (2/3).
Jadi, dia menambahkan, meski Risma dan Wakil Wali Kota Surabaya Wisnu Sakti Buana memiliki konflik, masyarakat Surabaya berharap supaya Risma tidak memperlihatkannya dan bersikap lebih bijak. Sementara itu, 24,6%  masyarakat ingin supaya Risma tidak mundur dan lebih melek politik. Arti melek politik di sini yaitu pejabat pemerintahan seperti Risma harus menyadari bahwa pejabat pemerintahan tidak lepas dari urusan politik.
Apalagi, kata Faza, Risma diusung dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan sampai akhirnya bisa terpilih menjadi Wali Kota Surabaya pada 2010. Kemudian sebanyak 21,2%  masyarakat berharap agar Risma tidak mundur dan fokus bekerja. ”Ini karena sebaik apapun kinerja Risma, tetap ada masyarakat yang tidak menyukainya atau bahkan memusuhinya. Jadi masyarakat berharap agar Risma fokus saja di pekerjaannya,” ujarnya.
Sementara itu, sebanyak 7,8%  warga Surabaya berharap agar Risma mundur dan kembali menjadi Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya. Kemudian sebanyak 13,5%  responden menjawab lain-lain, misalnya Risma tidak usah mundur tetapi merangkap jadi Sekretaris Kota (Sekkota) Surabaya. Ada juga reponden yang ingin agar Risma jangan mundur, namun tidak mempermasalahkan kalau Risma mundur karena ada yang melamarnya jadi calon presiden (capres).
”Selain itu, ada juga warga Kota Surabaya yang merestui kalau Risma berpasangan dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk jadi pasangan capres-calon wakil presiden,” ujarnya.
Faza menyebutkan, survei dilakukan terhadap 250 warga Surabaya yang tersebar di 31 kecamatan yang ada di Kota Surabaya. Adapun teknik pengambilan sampel yaitu dengan Multistage Random Sampling dengan tingkat kesalahan 4%. Metode survei yaitu dengan wawancara dan kuesioner. Waktu pelaksanaan survei selama 13 hari yaitu pada 10-22 Februari 2014.  [geh]

Tags: