Warga Jogoroto Temukan Tumpukan Bata Kuno Mirip Dinding Candi

Sholeh (31) warga Desa Sukosari, Jogoroto, menemukan tumpukan bata kuno, Senin (15/01). [arif yulianto/bhirawa]

Jombang, Bhirawa
Warga Jombang kembali menemukan situs yang diduga peninggalan kerajaan Majapahit. Kali ini warga Dusun Sumbersari, Desa Sukosari, Kec Jogoroto, bernama Sholeh (31) menemukan tumpukan bata kuno yang tersusun rapi mirip dinding candi pada Minggu pagi (14/1) lalu, di sekitar Punden Sentono, makam Mbah Blawu, yang terletak di bawah rerimbunan pohon-pohon besar di tengah sawah desa setempat.
Sholeh yang merupakan juru kunci Makam Mbah Blawu tempat di mana tumpukan bata kuno itu ditemukan menuturkan, temuan tumpukan bata kuno itu ditemukannya saat melakukan penggalian tanah untuk keperluan menguruk dataran tanah yang lebih rendah dari lokasi di temukannya tumpukan bata kuno itu.
”Awalnya saya melakukan penggalian tanah yang akan saya gunakan untuk menguruk permukaan tanah sebelah utara itu, kan agak rendah, kalau ada peziarah ke sini biar enak jalannya. Namun saat menggali tanah saya menemukan batu batu kuno itu,” ungkap Sholeh kepada Bhirawa di lokasi penemuan, Senin (15/1) kemarin.
Belum selesai melakukan penggalian tanah yang di maksud, Sholeh menuturkan cangkul yang di pakai untuk menggali membentur semacam benda keras, hingga cangkulnya patah. ”Ternyata, di dalam tanah yang saya gali, ada bata ukuran besar dan yang berupa seperti ini,” tunjuk Sholeh ke arah tumpukan bata sambil masuk ke lubang galian.
Pantauan di lokasi, tumpukan bata kuno yang di temukan Sholeh saat penggalian berukuran sekitar panjang tiga meter dengan kedalaman setinggi pinggang orang dewasa. Di lokasi berbeda yang berjarak kurang lebih 15 meter di titik di mana Sholeh menemukan tumpukan bata kuno, terdapat lagi tumpukan bata yang sama saat di lakukan penggalian, namun di titik yang satu ini, panjang tumpukan bata yang terlihat tak sepanjang temuan awal.
Selain terdapat tumpukan bata kuno mirip dinding candi, di tempat itu juga terdapat dua sumur kecil yang dinding-dindingnya juga terbuat dari tumpukan bata-bata kuno. Menurut warga setempat air di dua sumur kecil itu tidak pernah kering. Tak hanya itu, di sisi sebelah timur, terdapat sebuah batu berukuran panjang sekitar satu meter dan lebar sekitar 70 centimeter yang di duga batu tersebut adalah batu yoni.
”Malam sebelum saya menemukan tumpukan bata ini, saya bermimpi seperti melihat candi yang mirip dengan Candi Tikus di Trowulan,” pungkasnya.
Sementara itu, beredar kabar ditemukan batu bata kuno membuat tim dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan, Mojokerto telah datang ke lokasi pada Senin pagi (15/01). Namun belum ada pihak dari BPCB Trowulan yang dapat menjelaskan tentang temuan itu. Humas BPCB Triwulan yang di hubungi Bhirawa via sambungan Whatsapp nya namunmasih berada di luar kota. [rif]

Tags: