Warga Jombang Keluhkan Raskin Berkutu

Warga mengeluhkan kualitas raskin berkutu dan berwarna kekuningan. Pihak Bulog berjanji untuk segera mengganti raskin yang tidak layak konsumsi. [ramadlan]

Jombang, Bhirawa
Warga miskin di Desa Bareng Kecamatan Bareng Jombang mengeluhkan pembagian beras untuk warga miskin (Raskin) yang dinilai berkwalitas jelek. Pasalnya, raskin yang dibagikan bulog banyak kutu dan berwarna kekuningan.
Kepala Desa Bareng, Subeki mengatakan, warga melaporkan ke pemerintahan desa bahwa raskin yang diterimanya kwalitasnya jelek dan tidak layak untuk dikonsumsi.” Berasnya sudah ada kutunya, dan warnanya juga kekuning kuningan,”ujarnya, Senin (10/10).
Atas keluhan warga ini pihaknya, lanjut Subeki kemudian melaporkan ke Bulog dan meminta untuk diganti. Dikatakannya, jatah beras miskin yang dikirim didesanya sebanyak 12 ton yang akan dibagikan kepada sekitar 848 warga miskin. “Kita sudah melaporkan ke Bulog agar raskin bisa diganti,”imbuhnya.
Kepala Sub Divre Bulog Surabaya Selatan, Norman Susilo mengatakan siap untuk menganti raskin yang jelek yang telah dikirim ke desa. Karena hal itu adalah tanggungjawab bulog.” Kalau ada laporan dari desa, langsung kita ganti dalam waktu 1 X 24 jam,”ujarnya menjawab wartawan.
Norman mengatakan, raskin yang dikirim ke warga sudah melalui pengawasan yang cukup ketat. Dalam satu bulan jatah raskin untuk kabupaten Jombang sebanyak 1500 ton. Dan sebelum dikirim ke desa sudah dilakukan pengecekean.” Namun memang sample yang kita ambil cumin 15 persen dari total yang ada. Jadi kita juga meminta desa untuk mengawasi dan melaporkan jika ditemukan raskin jelek, dan langsung diganti,”imbuhnya.
Ia memastikan, semua penggantian raskin biayanya ditanggung oleh Bulog. Asalkan semuanya dikoordinasikan dengan pihak desa.” Jadi dikembalikan ke desa nanti kita langsung ganti,tidak ada biaya, semuanya seperti transportasi adalah tanggungan bulog,”tandasnya.
Sebelumnya raskin berkwalitas buruk juga diterima warga Tanjung wadung Kabuh, sekitar 7 ton raskin yang dikirim banyak dikeluhkan karena bercampur kerikil dan kekuningan. “Memang yang baru lapor di kawasan utara brantas yakni desa tanjung wadung, namun setelah kita cek, hanya ada 20 sak yang jelek. Dan sekarang sudah diganti langsung,”pungkas Norman mengatakan. [rur]