Warga Jombang Korban Tragedi Kanjuruhan

Jenazah Muhammad Irsyad dimakamkan di kampung halamannya di Dusun Mernung Lor, Desa Sumbernongko, Kecamatan Ngusikan, Kabupaten Jombang, Minggu sore (2/10). [arif yulianto]

Sempat Dilarang, tapi Tetap Berangkat Nonton Pertandingan Arema
Kabupaten Jombang, Bhirawa
Warga Jombang bernama Muhammad Irsyad Aljuned (19), korban meninggal dunia tragedi Kanjuruhan Malang, Sabtu malam (1/10), dimakamkan di pemakaman umum kampung halamannya di Dusun Mernung Lor, Desa Sumbernongko, Kecamatan Ngusikan, Kabupaten Jombang, Minggu sore (2/10).
Kabut duka terlihat di Dusun Mernung Lor, Desa Sumbernongko, Kecamatan Ngusikan, Kabupaten Jomban. Ratusan warga desa setempat menyambut kedatangan jenazah di rumah duka. Warga juga mengumandangkan Tahlil untuk mendokan korban.
Jenazah korban tiba di rumah duka sekitar pukul 15.30 WIB setelah menempuh perjalanan dari Malang dengan mobil ambulan Nopol N 9448 AB. Jenazah kemudian disalatkan di rumah duka. Setelahnya, jenazah dibawa ke pemakamannya umum desa setempat untuk dimakamkan. Tampak, kedua orang korban juga turut mengantarkan sang anak ke liang lahat.
Ayah korban, Muhammad Arif Junaidi mengatakan, sebelum tragedi naas itu terjadi, korban sempat meneleponnya agar dikirimi uang untuk melihat sepakbola ke Malang. “Saya larang, tapi karena dia dimintai tolong membantu kakaknya, akhirnya berangkat. Ke Malang Sabtu (01/10) sama adiknya, Novel,” kata Muhammad Arif Junaidi, Minggu (2/10).
Menurut dia, korban masuk Tribun 12 Stadion Kanjuruhan Malang setelah Maghrib. Di tribun tempat 12 ini kata dia, terjadi adanya penembakan gas air mata. “Karena sangat padat, pintu ditutup, berdesakan, akhirnya terinjak-injak yang ketemu dulu kakaknya Hikal sama kakaknya yang namanya Astrid. Irsyad belum ditemukan dan kira-kira Subuh baru diketemukan,” beber dia.
Berdasarkan informasi dari ayah korban, Mohammad Irsyad Aljuned ditemukan dan dirawat di Rumah Sakit Wafa Husada, Kepanjen, Malang. “Di rumah sakit kondisi masih kritis, karena tidak bisa terjaga, karena sangat meluber korbannya, akhirnya kejang di situ,” ungkapnya.
Dikatakannya, korban sendiri mengalami luka di bagian kaki, dan juga mengalami memar serta gosong di bagian wajah. “Karena kena gas air mata. Ini yang meninggal ketiganya hitam semua, mukanya gosong biru,” ungkapnya lagi.
Teman semasa kecil Muhammad Irsyad Aljuned bernama Ragil Teguh mengungkapkan, Muhammad Irsyad Aljuned merupakan sosok yang gila bola, terutama kepada klub sepakbola asal Malang, Arema. “Apalagi kalau di Kanjuruhan,” tutur dia.
Menurut Ragil, Muhammad Irsyad Aljuned dikenal sebagai sosok yang baik kepada teman dan tergolong ‘luman’ (pemurah). Ia sendiri mengaku kaget dan tidak menyangka ketika mendengar kabar meninggalnya korban melalui WhatsApp Group teman-teman sekolahnya. “Sedih juga mas, orangnya friendly, suka bergaul,” tutupnya. [Arif Yulianto]

Tags: