Warga Tutup Jalan Rusak dengan Pipa PGN

Jengkel, warga menggeser pipa PNG ke tengah jalan dengan cara digulingkan ramai-ramai. [kerin ikanto/bhirawa]

Jengkel, warga menggeser pipa PNG ke tengah jalan dengan cara digulingkan ramai-ramai. [kerin ikanto/bhirawa]

Gresik, Bhirawa
Karena tak kunjung diperbaiki, warga Gresik Pantura (Pantai Utara) murka dengan kerusakan jalan nasional Manyar – Sembayat. Kali ini tidak hanya menanami pohon pisang tengah jalan, tapi warga menggeser pipa milik PGN (Perusahaan Gas Negara) ke tengah jalan. Akibatnya, jalur Pantura lumpuh total.
Entah siapa yang berinisiatif, secara beramai-ramai warga langsung menggeser pipa PGN panjang 24 meter dengan diameter 24 inci itu ke tengah jalan dengan posisi membujur. Akibatnya, kemacetan panjang tak terhindarkan. Kejadian itu berlangsung pukul 22.00 WIB. Namun, oleh petugas pipa itu ditarik ke pinggir lagi dengan menggunakan alat berat milik PT Pembangunan Perumahan (PP) selaku pelaksana proyek PGN.
Aksi itu dilakukan warga karena merasa geram dengan janji – janji pemerintah pusat maupun daerah terkait kerusakan jalan nasional yang sudah menelan banyak korban itu, termasuk korban meninggal namun tetap yang tak kunjung diperbaiki itu.
Sebelumnya, tepatnya 12 Desember 2016, ribuan warga Gresik Pantura yang tergabung dalam Forum Masyarakat Gresik Peduli (FMGP), melakukan aksi unjuk rasa ke Pemkab Gresik. Salah satunya menuntut kerusakan jalan itu segera diperbaiki. Meski pihak Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) berjanji segera memperbaiki, namun faktanya sampai saat ini belum dilakukan.
Akibat dengan kesal dengan janji manis itu, secara spontanitas warga menutup jalan nasional itu dengan pipa PGN yang sudah lama mangkrak tidak ditanam karena takut mendapat protes warga. Sebab, penghentian aktifitas penanaman pipa PGN, juga menjadi salah satu tuntutan warga.
”Pipa itu sebenarnya dibuat alat saja oleh warga. Sebab, janji untuk memperbaiki sampai sekarang tidak dilakukan,”’ ujar Sholeh salah seorang warga.
Sementara, Pemkab Gresik selama ini juga tutup mata terkait kerusakan jalan itu. Alasan yang disampaikan selalu klasik. Menurutnya itu jalan nasional. ”Soal kerusakan jalan itu sudah sering disampaikan. Bukan kewenangan Pemkab lagi. Karena itu jalan nasional,” ujar Bambang Isdianto, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pemkab Gresik. [eri]

Tags: