Warga Kabupaten Sidoarjo Diajak Waspada Hadapi Bencana Hidrometeorologi

Bencana banjir yang pernah melanda lingkungan SMPN 2 Tanggulangin, yang ada di Desa Banjarasri Kec Tanggulangin. [alikus/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa.
Mengantisipasi bencana Hidrometeorologi yang informasi dari BKMG Juanda, akan terjadi pada akhir tahun 2021 ini, berupa hujan dengan intensitas tinggi disertai petir, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab Sidoarjo mengingatkan warga Sidoarjo segera waspada. Misalnya dengan membersihkan lingkungan sekitar dan memotong pohon yang sudah tinggi.

Menurut Choiri S.AP MHP, Kasi Pencegahan Bencana BPBD Kab Sidoarjo, tim siaga bencana di Kab Sidoarjo juga dibentuk di lingkungan sekolahan.

“Agar lingkungan sekolahan juga aman dari bencana,” jelas Choiri, Kamis (21/10) kemarin.

Tim siaga bencana di sekolah ini menurut Choiri, termasuk wajib dibentuk. Sebab mendasari pada Permendikbud nomor 33 /2019. Anggota tim siaga bencana sekolah ini diantaranya guru, siswa, komite sekolah dan masyarakat lingkungan sekolah.

Menurut Choiri sudah ada sejumlah sekolah yang tim siaga bencana sekolah nya dibentuk. Diantaranya SMPN 1 Waru, SDN Sidokare 1, SLBN Juwetkenongo Porong.

Pihak sekolah juga melibatkan masyarakat sekitar sekolah, sebab lingkungan sekolah ada hubungannya dengan lingkungan masyarakat sekitar. Contoh mencegah banjir. Pihak sekolahan dan lingkungan sekitar harus sinkron dalam mengatasi banjir.

“Tidak bisa sendiri-sendiri,” kata Choiri.

Keberadaan tim siaga bencana sekolah ini, kata Choiri, bisa dibentuk mulai dari tingkat PAUD hingga perguruan tinggi. Dulunya keberadaan tim siaga bencana sekolah ini hanya berada di lingkungan pondok pesantren.

“Pertimbangan dibentuknya tim siaga bencana sekolah ini adalah apabila sampai ada suatu bencana maka sekolah yang bersangkutan bisa mengantisipasi lebih dulu,” paparnya.

BPBD Sidoarjo, kata Choiri, akan melakukan pembekalan dan pelatihan pada tim bencana sekolah yang sudah terbentuk. Seperti pada SMPN1 Waru dan SDN Sidokare 1. BPBD Sidoarjo juga memberikan simulasi pencegahan bencana.

“Untuk sementara di dua sekolahan itu, hingga saat ini belum sampai ada bencana,” katanya.

BPBD Sidoarjo juga akan memberikan sarana yang bisa dimanfaatkan apabila sampai terjadi bencana. Misalnya radio HT, sepatu boot dan alat pemadam api ringan atau Apar. Tentunya sarana tersebut harus dipelihara dengan baik, agar bisa digunakan saat bencana terjadi. (kus)

Tags: