Warga Kabupaten Sumenep Racik Jamu Tangkal Covid-19

Warga mencoba ramuan tradisional penangkal Covid-19

Sumenep, Bhirawa
Di tengah-tengah meluasnya penyebaran Covid-19, warga Sumenep tidak tinggal diam. Sejumlah warga Kecamatan Ambunten berkreasi membuat ramuan jamu tradisional yang dipercaya dapat menambah kekebalan tubuh atas serangan Covid-19 itu.
Pembuatan jamu tradisional itu dilakukan oleh warga Ambunten Timur dengan bimbingan dari Pemerintahan Desa setempat. Bahan yang digunakan untuk ramuan jamu penangkal virus Corona itu diambil dari tanaman yang ada disekitar rumah warga yakni temu lawak, daun sirih, kunyit, air kapur dan gula.
Kepala Desa Ambunten Timur Kecamatan Ambunten, Sultanul Abid mengatakan, ramuan jamu tradisional itu dipercaya bisa menghangatkan tubuh setelah diminumnya. Saat tubuh hangat, virus atau penyakit tidak gampang masuk menggerogoti tubuh. “Manfaatnya bisa mendeteksi berbagai macam virus dan juga bisa meningkatkan daya tahan tubuh agar tetap stabil. Pemerintahan Desa dan warga sengaja membuat ramuan jamu tradisional ini untuk melawan virus,” kata Kades Ambunten Timur, Sultanul Abid, Kamis (2/4).
Menurutnya, jamu tradisonal tersebut merupakan warisan leluhur warga Sumenep yang memang digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit. Meski tidak ada penyebaran virus Corona, warga sekitar memang membuatnya. Namun, jumlahnya tidak terlalu banyak, hanya untuk kebutuhan untuk diminum sendiri di rumah. Tapi untuk saat ini, warga membuat ramuan ini dengan skala banyak. Selain untuk diminum sendiri juga dijual bagi warga lainnya. “Ramuan ini memang sejak dulu, dari leluhur kita. Untuk saat ini warga membuatnya lebih banyak, karena untuk dijual lagi. Kalau harganya tidak mahal, hanya Rp 5 ribu per gelasnya,” jelasnya.
Ia menerangkan, bahan yang digunakan, warga memanfaatkan hasil tanaman sendiri, kekurangannya membeli di pasar tradisional setempat karena bahannya tidak terlalu sulit dicarinya. “Bahan bakunya warga membeli di pasar dan sebagian dari hasil panen sendiri. Semoga upaya ini dapat menangkal virus corona yang menyebar di seluruh negara,” harapnya.
Bahkan, lanjutnya, warga siap memenuhi permintaan atau pesanan dari luar daerah jika memang dibutuhkan. Namun, untuk saat ini belum ada pesanan dari luar Sumenep. Hanya pesanan dari warga desa tetangga. “Warga juga siap melayani permintaan atau pesanan dari warga luar. Cuma kalau dengan skala banyak warga masih belum siap, karena pembuatannya juga masih tradisional,” imbuhnya. [sul]

Tags: