Warga Kabupaten Tulungagung Belum Semua Nikmati Minyak Goreng Satu Harga

Warga sekitar Kantor Disperindag Tulungagung dapat membeli minyak goreng Rp 14 ribu per liter dengan menunjukkan kupon dan foto kopi KTP, Jumat (21/1).

Tulungagung, Bhirawa
Sejumlah warga Tulungagung masih belum sepenuhnya bisa mendapat minyak goreng dengan harga Rp 14 ribu per liter. Mereka kesulitan mendapatkannya akibat stok di beberapa toko swalayan atau minimarket berjaringan sudah habis.

Bahkan untuk mendapatkannya di operasi pasar juga tidak semua warga bisa. Masalahnya, penjualan minyak goreng di operasi pasar juga dibatasi, seperti yang dilakukan Dinas Perendustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Tulungagung pada Jumat (21/1). Sejumlah calon pembeli harus pulang dengan tangan hampa karena untuk mendapatkan mnyak goreng Rp 14 ribu per liter itu harus menggunakan kupon khusus dan foto kopi KTP.

Kabid Perdagangan Disperindag Kabupaten Tulungagung, Nur Laili, mengaku terpaksa membatasi warga yang dapat membeli minyak goreng Rp 14 ribu per liter akibat terbatasnya stok minyak goreng yang didapat untuk operasi pasar. “Kami hanya mendapat 2.504 liter minyak goreng,” ujarnya.

Menurut dia, minyak goreng sebanyak 2.504 liter tersebut hanya cukup untuk 1.252 warga yang masing-masing mendapat jatah 2 liter untuk sekali pembelian saja. “Kami pun juga sudah membagagi kedatangan masyarakat yang akan membeli minyak goreng agar tidak berdesakan. Apalagi saat ini masih pendemi dan dilarang untuk membuat kerumunan,” paparnya.

Operasi pasar minyak goreng yang dilakukan Disperindag Kabupaten Tulungagung dan bekerjasama dengan Disperindag Provinsi Jatim ini berlangsung di Kantor Disperindag Kabupaten Tulungagung. Operasi pasar dimulai pukul 09.30 WIB dan berakhir pukul 13.30 WIB.

Nur Laili tidak bisa memastikan sampai kapan seluruh warga Tulungagung dapat menikmati minyak goreng yang telah dipatok satu harga Rp 14 ribu per liter. Terlebih harga minyak goreng di pasar tradisional belum ditetapkan satu harga. “Semuanya masih berproses. Untuk saat ini yang menyediakan minyak goreng satu harga di toko-toko modern atau swalayan,” bebernya.

Menjawab pertanyaan, Nur Laili mengakui pula jika operasi pasar minyak goreng hanya kali ini saja dilakukan oleh Disperindag Kabupaten Tulungagung. “Tetapi kami pun ingin terus berkelanjutan semisal mengadakan operasi pasar lagi dengan Bulog. Tidak hanya minyak goreng, juga komoditas lainnya yang beragam,” ucapnya.

Selanjutnya, Nur Laili mengimbau pada produsen minyak goreng kemasan satu harga untuk meningkatkan kapasitas produksinya sehinga seluruh warga dapat membeli minyak goreng Rp 14 ribu per liter. “Kami sudah berupaya mengimbau produsen-produsen itu,” pungkasnya.[wed.ca]

Tags: