Warga Keluhkan Jalan Rusak Sepanjang 305 Km di Jombang

7-FOTO KAKI rur-jALAN RUSAK2Jombang, Bhirawa
Warga di pelosok pedesaan mengeluhkan, kondisi jalan raya yang kondisinya rusak parah dan belum mendapatkan perhatian pemerintah.  Padahal jalan raya merupakan akses untuk pendidikan dan ekonomi pertanian.
“Jalan ini sudah hampir dua tahun tidak ada perbaikan, padahal jalan ini merupakan satu satunya akses untuk mengangkut pertanian dan juga sarana menempuh pendidikan,” ujar Ahmad Rofi,I Kades Jatiduwur Kesamben menuturkan.
Jalan desa yang menghubungkan antara Desa Jombatan menuju Desa Jatiduwur Kecamatan Kesamben Jombang kondisinya sangat memprihatinkan. Jalan aspal itu menjadi tidak sedap dipandang dan menyulitkan pengguna jalan yang lewat. “Saya sudah berupaya mengusulkan, namun belum ada perhatian dari pemerintah,” imbuhnya menambahkan.
Kerusakan infrastruktur jalan ini ternyata tidak hanya dialami warga Kesamben, data yang terekam di Dinas PU Bina Marga dan Pengairan Jombang per Juli 2014, kondisi infrastruktur jalan di Kabupaten Jombang cukup memprihatinkan diperkirakan mencapai 305,3 kilometer atau sekitar 44,70 persennya dalam kondisi rusak dari panjang jalan 683,08 kilometer yang ada. “Data di kita itu. Sedangkan yang di luar itu, misalnya di bawah Dinas Cipta Karya, saya kurang tahu,” kata Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pengairan, Hari Utomo, Senin (29/9).
Hari Utomo lantas merinci, kerusakan ratusan kilometer jalan tersebut terbagi dalam tiga kategori. Yakni kategori ringan, sedang dan berat. Untuk kerusakan ringan (tingkat kerusakan 6-11 persen) tercatat sepanjang 123,48 kilometer atau setara 23 persen lebih. Kemudian kerusakan sedang (tingkat kerusakan 11-15 persen) sepanjang 61,92 kilometer atau setara 9 persen lebih. Dan untuk kerusakan berat (tingkat kerusakan lebih dari 15 persen) terdapat 119,537 kilometer atau setara 17 persen lebih.
Dikatakan Hari, guna menyelesaikan seluruh jalan yang rusak tadi, diperkirakan perlu dana Rp 660 miliar. Padahal, kekuatan APBD untuk jalan hanya Rp 120 miliar per tahun. “Jadi normalnya diperlukan waktu lima tahun lebih mengembalikan kondisi jalan menjadi baik semua,” tandasnya menambahkan.
Sebelumnya, Bupati Jombang Nyono Suharli menyatakan telah membuat terobosan untuk percepatan pembangunan dan perbaikan jalan ini. Di antaranya menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pusat dan program ‘multi years’, dengan dana talangan swasta. “Hingga kini perbaikan jalan sudah mencapai 30 persen lebih, target kita hingga kahir tahun 80 persen bisa diperbaiki,” ujarnya.
Nyono mengakui, infrastruktur menjadi program prioritas pada kepemimpinannya. Namun diakuinya keterbatasan anggaran untuk infrastruktur juga enjadi kendala. Karenanya pihaknya mengusulkan program program ‘multi years’, dengan dana talangan swasta.
“Diharapkan tidak perlu lima tahun, melainkan hanya dalam waktu dua tahun saja perbaikan seluruh infrastruktur jalan yang rusak itu bisa selesai. Dan kami yakin banyak investor yang mau membantu memujudkan program ini. Tentu semuanya harus prosedural. Siapa pun yang mau memberi talangan akan kami mintakan persetujuan DPRD,” kata Bupati Nyono. [rur]

Keterangan Foto : Kondisi Jalan banyak yang rusak. [ramadlan/bhirawa]

Tags: