Warga Kepulauan Sumenep Keluhkan Alat Transportasi Laut

7-foto C sul-warga kepulauanIMG-20141015-03712Sumenep, Bhirawa
Warga Kecamatan Arjasa, Kepulauan Kangean, Sumenep mendatangi kantor DPRD setempat. Mereka mengeluhkan alat transportasi laut yang sering terjadi overload karena kurangnya jadwal pelayaran dari Pelabuhan Kalianget ke sejumlah Kepulauan di Sumenep.
Warga Pulau Kangean, Abdur Rahman mengatakan, selama beberapa tahun terahir ini sering terjadi overload penumpang. Alat transportasi laut yang melayani pelabuhan Kalianget menuju sejumlah Kepulauan tidak mengangkut penumpang sesuai kapasitas. Harusnya, kapal itu memuat sesuai kapasitas semula seperti kapal cepat dengan kapasitas 201 penumpang, Dharma Bahari SSumekar sebanyak 147 penumpang dan kapal Perintis sebanyak 250 penumpang.
“Tapi selama ini sering terjadi kelebihan penumpang kapal saat berangkat baik dari Pelabuhan Kalianget ke Kepulauan maunpun sebaliknya. Ini kan membahayakan para penumpang kapal,” kata Abdur Rahman, dikantor dewan Sumenep, Rabu (15/10).
Abdur Rahman meminta, wakil rakyat di legislatif utamanya yang dari kepulauan memperjuangkan hal ini, minimal meminta pemerintah setempat bisa mengawasi operator kapal yang beroperasi di Sumenep. Karena banyak operator tidak memperhatikan keselamatan penumpang.
“Kadang-kadang kapasitas yang biasanya untuk penumpang, justru ditempati barang bawaan penumpang. Untuk itu, warga kepulauan menginginkan legislatif bisa menekan agar pemerintah juga mengevaluasi operator kapal yang tidak memperhatikan aturan mengenai jaminan keselamatan penumpang,” terangnya.
Sementara itu, wakil Ketua Sementara DPRD Sumenep, Moh Hanafi saat menemui warga Kepulauan itu menyatakan, berdasarkan permintaan warga kepulauan terkait sering terjadinya over kapasitas penumpang, pihaknya akan meminta kepada Dinas Perhubungan (Dishub) agar pengevaluasi semua operator kapal yang melayani pelayaran Pelabuhan Kalianget nenuju Kepulauan.
“Kalau misalnya over kapasitas penumpang itu disebabkan karena kurangnya trayek atau jadwal pelayaran, tolong direkomendasikan secara objektif kepada Bupati agar jadwalnya bisa ditambah, karena ini menyangkut persoalan keselamatan penumpang,” ungkap Hanafi.
Karena, lanjutnya, kedudukan warga Kepulauan sama dengan warga didaratan yang menginginkan kenyamanan dalam bidang jaa transportasi. Warga kepulauan sudah lama menginginkan adanya alat transportasi laut yang layak dan tidak membahayakan bagi keselamatan penumpang. “Warga kepulauan sudah sering berteriak soal alat transportasi laut ini. Mereka juga menginginkan kapal yang benar-benar mampu melayani warga, tapi hingga saat ini masih belum,” tuturnya.
Untuk itu, pihaknya meminta, Pemkab juga tidak tinggal diam menyikapi persoalan ini. Warga kepulauan jangan hanya diumbar janji yang tidak ada realisasinya. “Kami berharap, apa yang dirasakan warga kepulauan juga bisa dirasakan pemerintah sehingga kebutuhan mereka dibidang alat transportasi bisa dipenuhi,” harapnya. [sul]

Tags: