Warga Kertosari Berbagi Sayur di Tengah Pandemi

Untuk membantu warga yang terdampak pandemi Covid-19, warga Kelurahan Kertosari, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo mengadakan kegiatan mulia yaitu berbagi sayur gratis.

Ponorogo, Bhirawa
Pandemi Covid-19 berdampak besar bagi masyarakat, menyapu tatanan – tananan yang selama ini ada. Kebiasaan sehari – hari harus diubah, dan masyarakat harus beradaptasi untuk mencegah meluasnya penyebaran virus, salah satu contoh yang paling mudah disebut adalah berubahnya cara jamaah sholat dalam menata shaf.
Masyarakat kurang mampu makin menjerit atas adanya pandemi Covid-19. Sektor ekonomi terdampak besar, dimana banyak resesi terjadi di negara – negara maju. Di Indonesia, walaupun tidak seburuk itu, ada beberapa jenis industri yang vakum akibat adanya pandemi.
Akibat terganggunya perekonomian negara, ada beberapa daerah dimana masyarakat kesulitan untuk sekedar mendapatkan sayur. Padahal sayur merupakan komponen makanan yang penting untuk menjaga asupan gizi dan daya tahan tubuh. Jika daya tahan tubuh lemah, Covid-19 berpotensi semakin mematikan.
Menyadari hal ini, ada warga yang tergerak untuk melakukan aksi berbagi sayur, seperti yang dilakukan oleh warga Kelurahan Kertosari, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo. Para warga berjiwa sosial tinggi ini membagikan sayur gratis pada warga kurang mampu.
Kegiatan mulia ini diawali dan digagas oleh Muhammad Yusron Muchsin dan ibunya, yang terinspirasi dari kegiatan serupa di Bandung.
“Saya sama ibu patungan sebesar 200 ribu Rupiah. Kita tidak tahu konsepnya seperti apa, jadi kami buat saja satu paket kresek itu sayuran senilai 10 ribu Rupiah,” ujar Kak Ucon, sapaan akrab Muhammad Yusron Muchsin.
Tidak ada niat apapun, Kak Ucon hanya murni ingin berbagi. Tetapi ketika kegiatan ini dikabarkan ke grup – grup WhatsApp (WA), respon masyarakat sangat baik. Banyak yang bergabung dan ikut menyumbang dana.
Pada awal masa pandemi, sayuran gratis yang dibagikan mencapai 85 paket. Setelah diterapkannya New Normal oleh Pemerintah, penerima bantuan diseleksi. Ini dengan pertimbangan banyak warga yang bekerja kembali setelah adanya New Normal.

Kegiatan yang sudah berjalan selama 6 bulan ini telah membagikan sekitar 4.000 paket sayuran pada masyarakat terdampak Covid-19.

“Awal pandemi banyak yang berhenti kerja, semua yang mengantri sayur pasti dapat paket. Ketika New Normal diadakan, kegiatan ini sempat kami stop selama dua minggu. Kami lihat apakah warga masih butuh atau tidak pada sayuran gratis ini, ternyata masih butuh,” terang Kak Ucon, yang merupakan pendongeng kondang dari Ponorogo.
Setelah New Normal, penerima sayuran gratis disaring dengan cara meminta surat keterangan tidak mampu dari RT setempat. Jumlah paket sayuran yang dibagikan adalah 58 paket.
“Dalam New Normal, sayur gratis kami bagikan 3 kali dalam seminggu, yakni hari Senin, Rabu, dan Jum’at,” jelas mantan wartawan itu.
Kegiatan yang telah berjalan selama kurang lebih 6 bulan ini memperoleh donasi total sekitar 40 juta Rupiah. Jika dihitung, sudah 4.000 paket sayuran dibagikan untuk masyarakat. Donasi itu murni sumbangan dari masyarakat, tanpa embel – embel lembaga atau organisasi.
“Ada hikmahnya, dengan ini saya tahu bahwa orang baik itu ternyata banyak. Saya berharap dapat berbagi sayuran gratis ini sampai kapan pun. Sayuran gratis model sedekah murah dengan pahala berlipat,” pungkas Kak Ucon. [yan]

Tags: