Warga Kota Batu Serbu ”Pasar Sadis” Halaman Balai Kota

Masyarakat serta para ASN Pemkot Batu nampak berburu sembako di pasar murah yang digelar di halaman Balai Kota Batu.

Kota Batu, Bhirawa
Sejak Rabu (11/10) pagi, ratusan Warga Kota Batu mendatangi kantor Balaikota Among Tani Batu. Mereka menyerbu keberadaan ‘Pasar Sadis’ yang berada di halaman depan kantor tersebut. Warga mencari sembilan bahan kebutuhan pokok (sembako) yang ada di pasar tersebut.
Pasar Sadis yang dicari warga adalah pasar murah yang sengaja disediakan Pemerintah Kota Batu. Di pasar ini, Pemkot menyediakan sembako yang bisa dibeli warga dengan harga miring atau lebih murah dari harga pasar. Semua bahan kebutuhan pokok tersedia di sini, mulai beras, gula, minyak goreng, telur, dan berbagai makanan minuman siap saji.
“Pasar murah ini kita namakan pasar sadis, singkatan dari saatnya diskon. Jadi semua barang yang dijual di paaar sadis ini harganya didiskon sehingga lebih murah dari tempat lain,” ujar Plt.Kepala Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan (Kadiskoumdag) Kota Batu, Arief Asshidiq, saat pembukaan pasar murah, Rabu (11/10).
Untuk menggelar pasar sadis ini, Diskoumdag menggandeng beberapa pihak untuk ikut berpartisipasi. Seperti, Bulog, Bank Indonesia, Dinas Pertanian, dan beberapa perisahaan ritail atau toko modern. Karena itu tak hanya sembako yang ada di sini, tetapi juga ada berbagai hasil pertanian, kerajinan, hingga berbagai produk UMKM.
Tentu saja keberadaan pasar sadia ini mendapatkan atensi tinggi dari masyarakat. Sejak kemarin pagi mereka sudah berbondong-bondong mendatangi pasar sadis. Apalagi ketika mereka mengetahui jika pasar murah ini hanya berlangsung dua hari atau sampai hari ini saja.
“Di pasar sadis ini harganya memang murah, untuk beras selisih harganya bisa sampai Rp2000 per kilonya. Kan lumayan kalo beli 5 Kg kita bisa mengirit uang Rp10.000,- ,” ujar salah satu pengunjung pasar sadis, Suwarni.
Namun demikian, keberadaan pasar murah di halaman Balaikota Batu ini juga menuai kritikan dari anggota Dewan Kota Batu. Wakil Ketua DPRD Kota Batu, Hari Danah mengatakan penyelenggaraan pasar murah kali ini jumlah stand dan barang yang dijual lebih sedikit daripada penyelenggaraan pasar murah di tahun sebelumnya.
“Selain itu penyelanggaraan pasar murah kali ini waktunya juga sangat pendek, yakni hanya dua hari. Seharusnya Pemkot bisa menyelenggarakan pasar murah ini lebih lama untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat yang kebetulan rumahnya jauh dari Balaikota Among Tani,” kritik Hari.
Atas kritikan ini Arief Asshidiq berjanji akan melakukan perbaikan dan evaluasi. Adapun waktu penyelenggaraan pasar murah kali ini pendek karena dilaksanakan dalam rangkaian HUT Kota Batu ke-16. “Banyak rangkaian acara lain dalam peringatan HUT Kota Batu sehingga penggunaan halaman Balaikota sebagai tempat pasar murah tidak bisa lama dan harua bergantian dengan acara yang lain,” pungkas Arief. [nas]

Tags: