Warga Kota Surabaya Pantang Telat Bayar Iuran JKN – KIS

Surabaya, Bhirawa
“Dengan gotong royong semua tertolong” merupakan semboyan BPJS Kesehatan yang sejatinya telah familiar di telinga kita. Namun masih banyak yang belum paham dengan apa artinya gotong royong maka semua akan tertolong, kebanyakan masyarakat cenderung berpikir bahwa asuransi seharusnya bisa diklaimkan lagi nantinya karena ibarat kita menabung.
Saat ini masih ada sebagian masyarakat belum aware dengan perbedaan antara asuransi sosial dan asuransi komersial. BPJS Kesehatan sebagai asuransi sosial menyediakan penjaminan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia yang didapatkan dari iuran peserta untuk membantu sesama yang membutuhkan.
Hal itu pula yang dirasakan oleh Riono, Warga Dukuh Pakis, Surabaya. Riono yang merupakan peserta JKN-KIS sejak awal tahun 2016 ini menyatakan bahwa dirinya tidak pernah terlambat dalam membayar iuran BPJS Kesehatan.
“Buat saya, dari awal perubahan Askes menjadi BPJS Kesehatan, saya sampaikan kepada istri saya bahwa ini adalah program yang bagus dan kita harus mendukung program ini,” ujarnya di kediamannya di daerah Dukuh Pakis, Surabaya, Jumat (30/11/2018).
Riono merupakan salah satu Peserta JKN-KIS yang tidak pernah menggunakan haknya namun selalu membayar tepat waktu.
“Karena saya mendukung program ini, saya tahu benar manfaatnya. Sekarang semua orang bisa berobat, semua orang tidak takut kalau sakit walaupun bukan berarti mereka tidak ingin hidup sehat, namun lebih sejahtera dengan adanya program ini. Kalau ditanya kenapa saya selalu membayar tepat waktu, karena minimal saya tau dengan membayar tepat waktu saya sudah mendukung program ini dan membantu masyarakat lain yang membutuhkan,” ujar pria berusia 63 tahun tersebut.
Pria tersebut mengaku, dirinya hanya punya usaha kecil-kecilan saja bersama istrinya. Ia dan sang istri terdaftar di kelas 3.
“Kelas 3 itu iurannya Rp. 25,500 dikali dua sebulan saya hanya membayar Rp. 51,000 untuk saya dan istri saya, Alhamdulillah kami sampai sekarang selalu diberikan kesehatan, sehingga yang kami bayarkan bisa dipakai untuk membantu yang lain. Tidak sulit kalau kita memang berniat untuk membantu sesama, sangat mudah apalagi sekarang membayar bisa dimana saja, di minimarket Alfamart, Indomart, Kantor Pos dan lain sebagainya. Kalau memang sudah niat, kenapa harus beralasan?” tutup Ariono sambil tersenyum.
Untuk saat ini, di Kota Surabaya sendiri, Peserta JKN-KIS sudah terdaftar sebanyak 2,556,147 Peserta dengan jumlah peserta dari segmen Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU) terhitung sebanyak 470,784 atau sekitar 18,42 persen dari jumlah keseluruhan peserta JKN-KIS Kota Surabaya. (geh)

Tags: