Warga Lamongan ‘Sulap’ Jantung Pisang Jadi Uang

Zazid, warga Desa Latukan, Kecamatan Karanggeneng, Kabupaten Lamongan mengolah jajanan dari bahan dasar jantung pisang.

Diolah Menjadi Berbagai Makanan Ringan, Dipasarkan BUMDes Latukan
Kabupaten Lamongan, Bhirawa
Siapa yang tidak kenal dengan jantung pisang atau onthong dalam bahasa Jawa. Bunga pisang yang berwarna merah keunguan ini biasanya hanya dibuang begitu saja oleh sebagian orang. Namun di tangan warga Desa Latukan, Kecamatan Karanggeneng, Kabupaten Lamongan, jantung pisang bisa ‘disulap’ menjadi berbagai jenis makanan ringan dan menghasilkan pundi-pundi uang.
Pohon pisang, merupakan tanaman yang dapat tumbuh subur di daerah tropis, termasuk Lamongan. Biasanya, pohon pisang hanya diambil buahnya saja untuk dijual. Sedangkan jantung pisang hanya dibuang begitu saja, atau dimasak sayur lodeh bagi mereka yang mau. Tapi ternyata, jika diolah sedemikian rupa jantung pisang juga bisa dinikmati menjadi makanan ringan yang enak dan bernilai jual tinggi.
Hal itu dilakukan warga Desa Latukan, yang telah lama memproduksi makanan ringan berbahan jantung pisang. Ada delapan macam olahan jantung pisang yang sukses dibuat warga. Diantaranya keripik, kerupuk, kemplang, stick dan cilok yang sangat digemari pembeli.
Salah seorang pembuat olahan jantung pisang, Zazid mengatakan, ide awal pembuatan pembuatan makanan ringan dari jantung pisang karena selama ini tidak dimanfaatkan dan dibuang percuma. Berdasar keprihatinan itu, dirinya kemudian mengolah bahan yang awalnya dianggap sebelah mata itu menjadi produk yang kini sangat digemari.
“Saat ini kami bisa mengubah jantung pisang menjadi delapan olahan makanan ringan. Dengan sedikit resep rahasia, jantung pisang bisa dimakan seperti krupuk atau keripik yang enak rasanya. Masyarakat banyak yang suka,” ungkapnya.
Untuk pembuatannya, Zazid mengaku, sangat mudah karena jantung pisang yang telah diambil dari pohonnya kemudian dikupas untuk diambil bagian paling dalamnya. “Bagian dalam dari jantung pisang inilah yang kemudian diolah menjadi makanan ringan,” tuturnya.
Tak ingin potensi olahan makanan berbahan dasar jantung pisang ini hanya menjadi bahan perbincangan semata, Desa Latukan melalui BUMDes pun memasarkan produk olahan jantung pisang ini. Saat ini, BUMDes melakukan pemasaran produk ini baru sebatas di desa-desa sekitar dan berencana untuk memperluasĀ  area pemasarannya ke kota sekitar.
“Untuk memperluas daerah pemasaran tersebut kami bekerja sama dengan BUMDesa dan menjadikan olahan makanan dari jantung pisang ini sebagai salah satu unit usaha. Masyarakat menerima dengan baik produk olahan kami,” ungkapnya.
Lebih jauh Zazid menjelaskan, hasil kerjasama dengan BUMDesa LatukanĀ  sangat bisa di rasakan untuk perluasan jangkauan pemasaran. “Alhamdulillah, Kita mampu menjadi wakil dari Lamongan untuk ke Jawa Timur mempresentasikan hasil produk olahan kami,” jelasnya.
Untuk menghasilkan beberapa produk olahan jajanan makanan, Zazid mengaku membutuhkan jantung pisang sebanyak 10 buah bisa jadi satu kilogram keripik. “Untuk yang di jadikan keripik kita membutuhkan jantung pisang 10 buah dan dapat menjadi satu Kilogram,” katanya.
Sementara itu, dari bahan dasar jantung pisang itu secara keseluruhan dapat dijadikan delapan produk olahan jajanan makanan. “Jadi, dari satu bahan jantung pisang kita mampu menjadikan delapan produk makanan antara lain keripik ontong pisang, bakso goreng ontong pisang, krispy ontong pisang, kerupuk ontong pisang, jenang ontong pisang, cilok ontong pisang dan pudding,” ungkapnya.
Produk olahan jantung pisang ini pun mampu menggerakkan perekonomian warga Desa Latukan. “Kami berharap jajanan yang tergolong baru ini nanti bisa menembus pasar Jatim, nasional bahkan internasional,” tandasnya. [Alimun Hakim]

Tags: