Warga Minta Segera Dibangun, Pemkab Tunggu Respon Pemprov

Akibat banjir  di Desa Sumobito Kecamatan Sumobito memaksa warga membuat jalan darurat. Tampak warga mengunakan jalan darurat tersebut, Senin (23/2).   Jalan tersebut dibuat  karena warga di Desa Sumobito dan Desa Curahmalang  sempat terisolir.

Akibat banjir di Desa Sumobito Kecamatan Sumobito memaksa warga membuat jalan darurat. Tampak warga mengunakan jalan darurat tersebut, Senin (23/2). Jalan tersebut dibuat karena warga di Desa Sumobito dan Desa Curahmalang sempat terisolir.

Jombang, Bhirawa
Warga Dusun Joho Clumprit, Desa/Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang, meminta Pemkab Jombang mengambil langkah sigap terhadap jebolnya tanggul Sungai Gunting yang jebol empat  hari lalu. Pasalnya jika tidak segera dibangun, nasib ratusan jiwa sewaktu-waktu dalam ancaman jika hujan kembali datang.
“Sampai hari ini tanggul dan jalan yang tergerus air tersebut belum juga diperbaiki. Padahal jalan desa itu menjadi akses warga untuk ke sawah, pasar, sekolah. Makanya, kami berharap Pemkab Jombang segera melakukan perbaikan,” kata Yanto (45), Kepala Dusun Joho Clumprit, Desa Sumobito ditemui di lokasi tanggul, Senin (23/2).
Peristiwa jebolnya tanggul Sungai Gunting bersamaan dengan datangnya banjir yang merendam 14 desa di Kecamatan Mojowarno, Mojoagung dan Sumobito. Akibat jebolnya tanggul empat hari lalu, sekitar 200 kepala keluarga terisolir. Saat itu, tanggul Sungai Gunting yang melintasi wilayah Sumobito jebol sepanjang 15 meter.
Dikatakan Yanto, jalan yang ikut tergerus akibat tanggul jebol merupakan akses transportasi penting bagi warga Dusun Joho Clumprit, Desa Sumobito dan Dusun Pojok, Desa Curahmalang. “Untuk melewati akses jalan yang terendam air, warga kami menggunakan jembatan dari bambu karena jika tidak ditimbun, maka akses jalan di balik tanggul tak bisa dilewati karena terendam air,”tandasnya.
Selain memutuskan akses jalan antar desa, jebolnya tanggul Sungai Gunting sepanjang dua puluh meter ini  juga berdampak pada rusaknya areal pertanian seluas enam belas hektare  tanaman padi. Tanaman yang rata-rata berusia dua bulan itu rusak dan hanyut terbawa derasnya air.
Kepala Dinas PU Pengairan Kabupaten Jombang Arif Gunawan mengaku tidak bisa berbuat banyak karena kewenangan sungai yang melintasi wilayah Mojowarno, Mojoagung dan Sumobito itu bukan pada Pemkab Jombang.  “Itu kewenangan Pemprov Jatim. Kami menunggu kebijakan dari Gubernur Jatim,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jombang Nur Huda mengatakan, di sepanjang bantaran Sungai Gunting terdapat 3 tanggul yang jebol akibat derasnya aliran Sungai Putih, Sungai Panjer dan Sungai Gunting. Saat ini, pihaknya hanya bisa melaksanakan pembangunan non permanen untuk memperbaiki tanggul yang jebol.
Untuk perbaikan permanen, sebut dia, tidak bisa dilakukan oleh Pemkab Jombang, sebab aliran sungai yang menjadi penyebab banjir dan tanggul jebol kewenangannya berada pada Pemprov Jatim.  “Dalam waktu dekat kami akan timbun dengan kawat bronjong berisi batu untuk menahan air agar tidak meluber,” katanya.
Untuk langkah selanjutnya, tambah Huda, pihaknya akan menyampaikan kepada Gubernur Jatim Dr H Soekarwo. “Karena sungai-sungai itu menjadi kewenangan Pemprov Jatim, besok (hari ini) kami akan mengirim surat ke Gubernur Soekarwo terkait penanganan dan perbaikan tanggul-tanggul sungai yang jebol,” ungkapnya. [rur]

Tags: