Warga Nganjuk Hadang Truk Angkut Tanah Uruk

Puluhan warga Desa Balongrejo Kecamatan Bagor menghentikan setiap truk pengangkut tanah uruk yang melintasi jalan desanya.(ristika/bhirawa)

Puluhan warga Desa Balongrejo Kecamatan Bagor menghentikan setiap truk pengangkut tanah uruk yang melintasi jalan desanya.(ristika/bhirawa)

Nganjuk, Bhirawa
Khawatir akses jalan di Desa Balongrejo Kecamatan Bagor rusak, puluhan warga menghadang dump truk pengangkut tanah uruk yang melintas. Mereka memprotes karena selama ada aktivitas uruk, warga tidak pernah ada sosialisasi.
Sekitar 60 warga Desa Balongrejo sengaja berkumpul di perempatan jalan akses masuk kedesa mereka. Dengan membawa beberapa poster, warga menolak truck pengangkut tanah uruk melintasi jalan kampung. Bahkan, warga langsung menghentikan setiap truck yang melintas.
Para sopir truck yang melintas tersebut diberi peringatan dan diminta untuk tidak melintas di jalan akses kampung mereka. Karena selama ini setiap hari sedikitnya 100 truck bermuatan tanah uruk melintas dengan muatan sangat berat.
Keluhan dump truk yang merusak jalan Desa Balongrejo diutarakan Pardi salah satu tokoh masyarakat setempat. Menurutnya, sesuai kesepakatan truck pengangkut tanah uruk seharusnya melintas kearah timur atau lewat jalan Desa Girirejo Kecamatan Berbek. Sehingga truk bermuatan berat tersebut tidak sampai merusak jalan Desa balongrejo. Tetapi tanpa ada pemberitahuan, ratusan truk pengangkut tanah uruk keluar masuk Desa Balongrejo.
“Aksi ini dilakukan warga, karena takut akses jalan kampung rusak akibat tidak kuat menahan beban berat muatan tanah uruk. Selain itu aksi ini juga sebagai bentuk protes terhadap kesepakatan yang telah disetujui pihak penambang uruk dengan warga ,” terang Pardi
Sementara itu, Suhariyono Kasat Pol PP Pemkab Nganjuk menghimbau warga Desa Balongrejo agar tidak mengganggu ketertiban dengan memasang portal di tengah jalan. Karena selain mengganggu ketertiban, pemasangan portal juga mengganggu hak pengguna jalan lainnya. “Kami sudah sampaikan dan kami upayakan untuk dilakukan dialog dengan pemerintah dan pengusaha tambang,” ujar Suhariyono. [ris]

Tags: