Warga NU Desak Proses Hukum Ahok

Massa yang mengatasnamakan Komunitas Warga NU Jatim melakukan aksi unras usut tuntas kasus penistaan agama oleh Ahok di depan Mapolda Jatim, Rabu (2/11). [abednego]

Massa yang mengatasnamakan Komunitas Warga NU Jatim melakukan aksi unras usut tuntas kasus penistaan agama oleh Ahok di depan Mapolda Jatim, Rabu (2/11). [abednego]

Kapolri Diminta Tindak Tegas Kasus Dugaan Penistaan Agama
Polda Jatim, Bhirawa
Puluhan massa yang mengatasnamakan Komunitas Warga NU (Nahdlatul Ulama) melakukan aksi unjuk rasa (unras) di depan Mapolda Jatim, Rabu (2/11). Mereka menuntut Kapolri menindak tegas Gubernur DKI Jakarta non aktif, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) segera diproses hukum atas tuduhan penistaan agama.
Dengan meneriakkan penolakan atas pernyataan Ahok yang menyinggung Alquran Surat Al Maidah ayat 51, massa juga membentangkan spanduk bertuliskan  “Ini Bukan Gerakan Politik, Gerakan Ormas, Kekuasaan Manusi. Ini Mukjizat Al-Qur’ an.  Ahok Harus Diadili”. Ini sebagai bentuk protes atas pernyataan sikap yang dilayangkan Ahok.
“Apapun alasannya, jika kitab suci dibawa-bawa maka kami tidak terima. Aparat kepolisian harus menindak tegas dan tangkap Ahok,” teriak Haris Nukman, salah satu orator dalam aksi unras di depan Mapolda Jatim, Rabu (2/11).
Sementara itu, Ahmad Alizar selaku coordinator aksi menegaskan bahwa aksi unras ini bukan atas nama NU secara kelembagaan. Tapi berasal dari warga NU yang peduli dan prihatin atas penistaan agama yang dilakukan oleh Ahok. “Aksi kami kali ini bukanlah atas nama NU, melainkan Komunitas Warga NU Jatim yang ingin menyatakan sikap atas dugaan penistaan agama yang dilakukan Ahok,” tegasnya.
Lanjut Ahmad, dalam aksi unras ini terdapat empat poin pokok. Pertama, meminta kepada masyarakat atau warga NU untuk tidak terpancing dengan isu-isu SARA yang memecah belah persatuan umat. Kedua, meminta masyarakat untuk tetap tenang terhadap gejolak yang terjadi di negeri ini, agar keutuhan NKRI tetap terjaga.
Ketiga, meminta masyarakat menjaga kerukunan antar umat untuk tidak saling melukai satu sama lain. Terakhir, lanjut Ahmad, pihaknya meminta kepada Kapolri untuk bersikap tegas terhadap siapapun yang mengganggu stabilitas keamanan di tanah air Indonesia.
“Kami meminta supaya Polri menindak tegas kasus ini. Untuk kelompok islam lainnya, jangan terpropokasi dengan kelompok lainnya agar tidak membuat rusuh,” ungkapnya.
Sayangnya saat dikonfirmasi Bhirawa via seluler, terkait aksi unras massa yang mengatasnamakan komunitas warga NU Jatim ini, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim Hasan Mutawakkil ‘Alallah tidak menjawab telepon berisi konfirmasi dari Bhirawa.
Seperti diberitakan, isu penistaan agama yang dialamatkan kepada Ahok kian mengemuka menjelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta tahun 2017. Bahkan, massa mengatasnamakan pengawal fatwa MUI berencana untuk melakukan aksi besar-besaran di Jakarta pada 4 November 2016 mendatang. Polri dan TNI bersiaga mengamankan rencana aksi tersebut. [bed]

Rate this article!
Tags: