Warga Oro Oro Ombo Kota Batu Protes Jalan Desa Rusak

Suasana mediasi antara Warga Oro Oro Ombo dengan Pengembang di Kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Pertamanan Kota Batu

Kota Batu,Bhirawa
warga Desa Oro Oro Ombo mendatangi Kantor Balai Kota Among Tani Kota Batu. Mereka mengadukan adanya penyerobotan jalan penghubung desa dan merusak saluran drainase alami yang dilakukan Pengembang Perumahan di desa tersebut. Akibatnya, sempat terjadi ketegangan ketika dilakukan mediasi antara pengembang dengan warga yang dilakukan di Dinas Lingkungan Hidup dan Pertamanan Kota Batu.
Diketahui Batu adalah sebuah kota dengan topografi yang berbukit. Kondisi ini membuat pertanian di kota ini menggunakan sistem terasiring. Demikian juga dengan kondisi air hujan akan mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Namun kondisi akan berubah ketika lahan yang ada di bawah dikuasai oleh pengembang perumahan seperti yang terjadi di Desa Oro Oro Ombo.
“Ketika ada pengembang mulai membangun perumahan di Desa Oro Oro Ombo, sistem drainase yang lokasinya lebih tinggi dari lokasi perumahan menjadi tak berfungsi. Drainase menjadi tersumbat dengan bangunan yang didirikan pihak pengembang,”ujar perwakilan warga Oro Oro Ombo, Lukito Bowo, Kamis (27/7).
Kondisi ini membuat air drainase menjadi tak mengalir dan menggenang. Celakanya, ada bangunan SDN Oro Oro Ombo 1 di kawasan yang drainasenya rusak. Akibatnya, tembok musholla di sekolah tersebut retak dan rawan roboh.
“Pengeprasan tanah yang dilakukan pengembang juga mengakibatkan kondisi tanah yang ada di atasnya tidak kuat atau labil. Hal inilah yang terjadi di tanah musholla hingga membuat tembok musholla menjadi retak,”jelas warga Oro Oro Ombo yang lain, Maman.
Protes warga yang tak direspon pengembang, membuat warga mengadukan masalah ini ke Pemkot. Dan dalam mediasi kemarin, pihak pengembang membantah jika pihaknya yang menjadi penyebab rusaknya tembok musholla. “Kita akan tetap memberikan bantuan untuk memperbaiki tembok musholla,”ujar perwakilan pengembang perumahan, Heru.
Ternyata, pernyataan dari pihak pengembang belum bisa membuat warga desa Oro Oro Ombo lega. Karena belum ada solusi yang diberikan Pengembang berkaitan dengan pemusnahan jalan penghubung desa, dan rusaknya sistem drainase desa.
Ketika hal ini dikonfirmasikan ke Dinas Lingkungan Hidup dan Pertamanan (DLHP), tidak ada pejabat yang ada di Dinas tersebut menolak memberikan pernyataan. Bahkan hingga tiga kali Bhirawa mendatangi Kantor DLHP, mereka tetap memberikan jawaban yang sama.
“Pejabat yang melakukan mediasi tidak di tempat,” ujar salah seorang staf menolak kedatangan para jurnalis. Bhirawa juga gagal menghubungi Kepala DLHP kota Batu akibat ponselnya tidak aktif.(nas)

Tags: