Warga Panji Situbondo Tolak Perubahan Arus Lalin

6-FOTO KAKI awi-arus jalan1Situbondo, Bhirawa
Ratusan warga yang berasal dari berbagai lingkungan RT (rukun tetangga) di Kelurahan Ardirejo, Kecamatan Panji, Kabupaten Situbondo, melakukan aksi demo turun ke jalan pagi kemarin (21/10). Mereka berangkat dari kawasan Pasar Senggol dengan menaiki kendaraan roda empat dan sebagian menaiki roda dua, menuju Kantor Pemkab Situbondo di Jalan PB Sudirman. Usai diterima Sekda Syaifullah, ratusan pendemo melanjutkan aksinya ke Kantor DPRD Situbondo, di Jalan Kenanga nomor 1, Situbondo.
Pengamatan Bhirawa, sesampainya di halaman Pemkab Situbondo, ratusan pendemo dihadang tim gabungan, mulai Sabhara Polres, Satpol PP dan sejumlah anggota TNI. Usai melakukan orasi, sejumlah perwakilan yang dikomandani Anton, diterima di lantai II Pemkab Situbondo.
Sementara pendemo sisanya melakukan orasi lanjutan di halaman luar Pemkab Situbondo, dengan penjagaan ketat aparat Kepolisian. Sebagian pendemo lain tampak semangat sambil berteriak dengan memegang poster penolakan perubahan arus jalan dijalur Kota Situbondo.
Anton, Koordinator demo, mengatakan, pihaknya bersama warga lain meminta Pemkab Situbondo melalui Dinas Perhubungaan dan Kominfo  untuk bersikap tegas guna menghentikan perubahan arus jalan di sepanjang Jalan Pemuda-Jalan Diponegoro serta sepanjang Jalan Ahmad Yani. “Perubahan arus jalan kenapa hanya direalisasikan di Kota Saja. Kenapa tidak menyeluruh. Perubahan menjadi satu arah ini menurut kami sembarangan dan tidak melakukan telaah terlebih dahulu,” kritik Anton.
Masih kata Anton, seharusnya alasan perubahan jalan untuk mengurai kemacetan, Pemkab membuat lingkar jalur selatan dan bukan mengorbankan kepentingan rakyat Situbondo. Anton juga mempertanyakan siapa pelopor perubahan arus jalan, sehingga arus kecepatan kendaraan saat ini menjadi sangat tinggi.
“Seharusnya Dishub Kominfo menyiapkan prasarana dulu baru diuji cobakan. Bukan seperti saat ini, jalan dan jembatan menjadi rusak, akibat dirubah menjadi satu arah. Ini karena tonase truck 50 ton melewati jembatan yang hanya bertonase 8 ton saja,” teriak Anton seraya mendesak Pemkab melakukan penghentian kebijakan tersebut.
Sementara itu Sekda Syaifullah menuturkan, perubahan arus jalan di Kota Situbondo itu diuji cobakan karena merupakan keputusan Forum lalu lintas Situbondo. Sekda juga menandaskan bahwa kebijakan itu untuk memajukan pembangunan di Situbondo dan menghindari kemacetan panjang di Jalan Ahmad Yani dan sekitarnya.
“Setiap kebijakan itu pasti ada yang menyikapi pro dan kontra. Untuk itu, saya akan melaporkan terlebih dahulu kepada Bupati Situbondo terkait desakan warga ini. Nanti kami juga merapatkan terlebih dahulu dengan Forum Lalu Lintas Situbondo,” tegas mantan Kepala Bapeda itu kemarin. [awi]

Keterangan Foto : Perwakilan demo saat diterima Sekda Syaifullah dan Kadis Perhubungan Kominfo, Lutfi JP, di lantai II Pemkab Situbondo, pagi kemarin. [sawawi/bhirawa].

Tags: