Warga Paowan Situbondo Nekad Segel Tower Seluler

Puluhan warga Dusun Nangkaan, Desa Paowan, Kec Panarukan, Kab Situbondo saat menyegel tower operator seluler, kemarin. [sawawi/bhirawa]

Puluhan warga Dusun Nangkaan, Desa Paowan, Kec Panarukan, Kab Situbondo saat menyegel tower operator seluler, kemarin. [sawawi/bhirawa]

Situbondo, Bhirawa
Ratusan warga asal Dusun Nangkaan, Desa Paowan, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo, ramai-ramai melakukan penyegelan pada sebuah tower seluler nasional, kemarin. Langkah penyegelan terpaksa dilakukan warga setempat, karena dipicu oleh pengelola tower yang nekat melakukan perbaikan. Menurut warga, perbaikan tower tersebut selain mengganggu juga kerapkali menimbulkan kerusakan terhadap barang elektronik milik masyarakat setempat.
Tak hanya itu saja yang dituntut warga, sejak awal pendirian tower banyak masalah yang merugikan warga. Misalnya saja, sebut Sahwari, salah satu tokoh masyarakat Desa Paowan, warga yang berdekatan dengan lokasi tower dibohongi oleh pengelola tower. Bahkan, sejak tower berdiri, banyak warga di sekitar merasa dibohongi dan merasa dirugikan oleh pihak pengelola tower.
Pengamatan Bhirawa, penyegelan yang disertai dengan aksi unjuk rasa tersebut, bermula dari janji sosialisasi yang tak pernah terealisasi. Bahkan selama ini warga yang bermukim disekitar tower banyak dirugikan. Terbukti, imbuh Sahwari, semua perangkat elektronik yang dimiliki oleh warga banyak yang rusak akibat timbulnya radiasi dan sambaran petir dikala hujan. “Kami warga disini minta kejelasan pada pengelola, agar memperhatikan keluhan yang selama ini dialami masyarakat setempat,” teriak Sahwari yang disambut pekikan ratusan warga lain.
Sebagai perwakilan dari warga Dusun Nangkaan, lanjut Sahwari, pihaknya menuntut adanya kejelasan dari pihak pengelola tower, agar memperhatikan warga yang berada disekitar pendirian jaringan seluler tersebut. Sebab, aku dia, selama ini banyak perangkat elektonik warga yang rusak, akibat dari tower tersebut. “Misalnya saja tv, radio, pompa air banyak yang mati disambar petir, dikala hujan turun. Yang jelas, sampai kini tidak ada kepedulian dari pihak pengelola tower,” kata Sahwari yang diamini Umar dengan raut wajah kesal, kemarin.
Menurut Sahwari, yang membuat warga bertambah geram, pengelola tower tidak pernah menepati janjinya kepada warga. Bahkan tower yang awalnya dijanjikan berdiri setinggi 42 meter, ternyata tingginya melebihi kesepakatan. “Sejak saat itu pihak pengelola tidak pernah menemui warga untuk membicarakan masalah kelanjutan tower yang sudah berdiri sekitar 4 tahunan itu,” terang Sahwari.
Munculnya aksi warga tersebut membuat Kepala Desa Paowan, H Ach Homaidi, mengeluarkan surat yang isinya meminta pihak pengelola tower menghentikan sementara kegiatan perbaikan ulang tower di Dusun Nangkaan, sebelum pemilik lahan dan pengelola mengadakan pertemuan dengan warga sekitar.
“Kami minta, agar dalam pertemuan tersebut dibuatkan berita acara kesepakan antara pengelola tower, warga setempat dan pemilik tanah. Ini merupakan upaya terbaik agar tidak terjadi hal negatif dikemudian hari,” ujar Ach Homaidi.
Di sisi lain, Kepala KPPT (Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu) Kab Situbondo, Imam Mahbub Anshori ketika dikonfirmasi perihal aksi penyegelan warga, mengaku masih mencari berkas pengajuan milik tower seluler di Dusun Nangkaan. “Karena tower ini didirikan tahun 2011 lalu, saya masih mencari berkas pengajuan ijinnya. Nanti setelah ketemu akan saya pelajari dulu,” ungkap Imam melalui sambungan telepon kemarin. [awi]

Tags: