Warga Perkebunan Lumajang Didorong Tumbuhkan Ekraf

Plt Bupati Lumajang Buntaran Supriyanto ketika mengunjungi stand pameran di lokasi deklarasi Penumbuhan Kawasan Organik Perkebunan dan Siaga Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT), di Desa Pasrujambe Kecamatan Pasrujambe

Lumajang, Bhirawa
Masyarakat sekitar area perkebunan didorong untuk bisa berdaya dengan ekonomi kreatif.
Direktur Perlindungan Perkebunan pada Direktorat Jenderal Perkebunan Kementrian Pertanian RI, Drs. Dudy Gunadi, BSC. M.Si., dalam kunjunganya ke Lumajang dalam rangka menghadiri kegiatan Deklarasi Penumbuhan Kawasan Organik Perkebunan dan Siaga Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT), di Lapangan Dusun Tawon Songo Desa Pasrujambe, Kecamatan Pasrujambe (25/4) berharap kepada masyarakat yang bermukim di sekitar areal perkebunan untuk memanfaatkan dengan menumbuhkan ekonomi kreatif bagi peningkatan pendapatannya.
Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh plt Bupati Lumajang Buntaran Supriyanto bersama rombongan, serta sebagai sambutan terhadap Dirjen Perkebunan yang menyempatkan waktu untuk menghadiri kegiatan deklarasi tersebut.
Menurut Dudy Gunadi , bahwa perkebunan di Indonesia memiliki andil besar sebagai subsektor yang memberikan nilai penghasil devisa negara yang sekaligus sebagai penyerap tenaga kerja terutama pada sektor perkebunan sawit, kopi teh, cengkeh dan lain lainnya.
“Perkebunan di Indonesia sangat banyak manfaat bagi masyarakat seperti perkebunan sawit, teh, kopi, cengkeh dan lain-lain,” ujarnya.
Lebih lanjut, Dia juga menjelaskan bahwa penumbuhan kawasan perkebunan ini juga menjadi salah satu bentuk penghijauan dan program pemerintah yang ingin membangun masyarakat dimulai dari desa atau daerah kawasan pinggiran, dengan empat program perkebunan yang diutamakan oleh Direktorat Jenderal Perkebunan Kementrian Pertanian RI yaitu perkebunan kakau, kopi, pala dan lada.
“Diharapkan kegiatan ini dapat menumbuhkan ekonomi kreatif di pedesaan serta kawasan organik juga harus kita lindungi, karena organisme pengganggu tumbuhan sangat mudah tersebar dimana-mana, untuk itu para petani harus lebih siap dan memperhatikan tumbuhannya, sehingga menghasilkan perkebunan yang berkualitas”, jelasnya.
Sementara itu menurut Plt. Bupati Lumajang, Buntaran Supriyanto dalam keterangannya menjelaskan bahwa kegiatan Deklarasi Penumbuhan Kawasan Organik Perkebunan dan Siaga Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT), tersebut dinilainya sebagai langkah yang bagus dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Diungkapkan Kabupaten Lumajang siap menjalankan kerjasama dalam mensukseskan program tersebut, karena kedepan kita harus terus melakukan kerjasama dengan Kementrian Pertanian dengan harapan kesejahteraan para petani semakin meningkat.
Pada kesempatan itu,Plt Bupati juga mengenalkan Susu kambing etawa khas Lumajang dengan pelaksanaan Aksi Gerakan Minum Susu (Si Gamis) Kambing Senduro, bersama dengan 131 murid dari MI Nahdlatus Sholichin dan 75 murid dari SDN 05 Pasrujambe,yang kemudian dilanjutkan dengan meninjau ke perkebunan kopi yang merupakan kebun organik, serta dilanjutkan dengan melihat pelayanan kesehatan hewan kambing dan Inseminasi Buatan (IB) untuk ternak kambing.
Plt Bupati secara simbolis menyerahkan fasilitas yang dibantukan kepada kelompok tani, berupa bahan peralatan Laboratorium seperti Shaker, Enkas, Gerobak Sorong, dll, peralatan pengendaliab seperti Mistblower, High Sprayer, Manual / Elektrik Sprayer, Mesin Pemotong Rumput dan Feromon, Polis AUTP dan AUTS, Klaim AUTP, serta Kartu Tani.(Dwi)

Tags: