Warga Pertanyakan Pekerjaan Bantaran Kali Kamoning Sampang

Pekerja saat membuat campuran semen untuk jalan inspeksi rabat beton di sisi timur dengan menggunakan alat manual.

Sampang, Bhirawa
Pengerjaan proyek jalan inspeksi bantaran sungai Kali Kamoning di Jalan Agus Salim, Kelurahan Banyuanyar, Kota, Sampang, dipersoalkan warga setempat.
Proyek tersebut diduga tidak sesuai aturan karena bahan-bahan rabat beton hanya menggunakan alat seadanya. Kemungkinan besar kualitasnya di bawah standar,  sehingga berpotensi cepat rusak. Terutama ketika dilalui alat berat.
“Kalau cuma dikerjakan pakai tangan, mana bisa kuat. Apalagi nanti informasinya akan dilalui alat berat. Seharusnya, supaya hasilnya maksimal, ya pakai alat semacam alat molen (mixer) itu,” tutur Ali, warga setempat.Selasa 15/8
Tidak hanya itu, dia menjelaskan penggalian pondasi plengsengan di jalan rabat beton itu juga terlihat kurang dalam.
“Perkiraan panjang jalan itu sekitar 200 meter. Tapi, saya tidak tahu berapa kedalaman pondasi plengsengannya. Coba lihat saja sendiri biar tahu. Sekarang saja sudah ada yang mulai retak,” ujarnya.
Sementara Kabid Pengelolaan Sungai Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Sampang, Syaiful Muqoddas mengatakan pihaknya telah menegur rekanan. Meskipun begitu, menurutnya, tidak harus menggunakan alat bantu seperti mixer, karena di dalam Rancangan Anggaran Kegiatannya (RAB) tidak dicantumkan secara spesifik penggunaan alatnya.
“Di RAB-nya hanya disebutkan menggunakan alat pencampur. Ya bisa saja cuma menggunakan skup, cangkul, dan lainnya. Memang, menggunakan alat molen, hasilnya akan lebih bagus. Tapi, perlu diperhatikan komposisi bahan pencampurannya juga menjadi titik tekan,” ucapnya.
Dia mengaku belum mengetahu mengenai kedalaman pondasi plengsengan. “Saya masih baru di PUPR, Mas. Jadi, belum sepenuhnya melakukan pengecekan di lapangan, ” dalihnya.
Ketika ditanya nama cv yang menangani proyek tersebut, dia mengaku tidak mengingatnya. “Kalau nama CV-nya tidak hafal, tapi saya tahu sama orangnya. Dan, anggarannya yang di sisi timur itu sekitar Rp 190 juta. Dan, yang sisi barat itu tidak jauh beda anggarannya,” katanya. (lis)

Tags: