Warga Pugruk Nganjuk Tanam Pisang Di Jalan

7-FOTO KAKI ris-protesNganjuk, Bhirawa
Kerja bakti yang dilakukan warga Dusun Pugruk Desa Pesudukuh Kecamatan Bagor Selasa (3/2) kemarin sangatlah unik, yakni menanam pohon pisang di tengah jalan. Tindakan itu dilakukan warga, lantaran kesal jalan utama yang membelah permukiman rusak berat selama dua tahun tidak segera diperbaiki.
Jalan sepanjang 10 kilometer yang mengalami rusak parah berada antara Desa Balongrejo dengan Desa Buduran. Bahkan, berkali-kali warga sudah mengusulkan ke Dinas PU Bina Marga Nganjuk dengan ditandatangani kades agar diperbaiki, namun hingga kini tidak mendapat tanggapan. “Ada lima desa yang memanfaatkan akses jalan yang rusak, bahkan kelima kades sudah mengajukan perbaikan njalan tapi tidak ditanggapi,” ujar Kepala Desa (Kades) Pesudukuh, Paryono.
Langkah yang diambil warga dengan menanam pohon pisang di tengah jalan merupakan aksi protes terhadap pemerintah. Selain itu, agar warga yang melintas berhati-hati karena banyak lubang yang mengancam keselamatan pengguna jalan.
“Jalan tersebut merupakan akses vital bagi warga empat desa sekaligus. Yakni, Desa Balongrejo, Desa Ngumpul, Desa Pesudukuh, dan Desa Buduran. Selain sebagai akses pengangkut hasil panen, jalan yang dibiarkan rusak parah tersebut banyak dilewati para pelajar,” terang Paryono.
Menurut Paryono, banyak kendaraan melintas, di antaranya sepeda motor, roda empat, termasukĀ  truk dan beberapa kali dilewati bus pariwisata. Hanya, lantaran posisi jalan berdekatan dengan aliran sungai, diduga kondisi tanah menjadi lembek, sehingga ketika dilalui kendaraan bermuatan berat mudah rusak.
Diperkirakan, kondisi jalan yang rusak parah sepanjang dua kilometer. “Jalan rusak terparah, tepat berada di Dusun Pugruk. Ada puluhan lubang menganga hingga kedalaman sekitar 20 sentimeter. Tak heran, ketika hujan turun, jalan berlubang menyerupai kubangan dan licin hingga sering mengakibatkan kecelakaan,” tandas Paryono.
Kecelakaan, dikatakan Paryono, biasanya terjadi setelah hujan atau malam hari. Pasalnya, saat hujan turun, hanya tinggal sekitar setengah meter aspal jalan yang dapat terlihat. Untuk itu, para pengguna jalan harus berhati-hatiĀ  bila tidak ingin celaka. Lebih-lebih, saat malam hari, kondisi jalan rusak dekat makam umum itu gelap, tanpa ada penerangan. “Sudah licin, kalau malam gelap sekali,” ujarnya.
Sebulan lalu, mengingat banyak pengguna jalan yang celaka, lantaran terperosok dalam kubangan, warga mencoba menguruk dengan tanah. Sialnya, inisitif warga tidak mendapat izin dari Dinas PU Bina Marga Nganjuk. Alasannya, jika jalan akan diperbaiki, untuk membersihkan tanah urukan akan kesulitan.
Hanya, setelah beberapa hari lalu, ada pelajar yang terperosok ke kubangan saat pulang sekolah. Kesabaran warga sudah habis, sehingga mereka berbondong-bondong menanami pohon pisang pada sejumlah lubang tepat di tengah jalan.
Kepada pemerintah daerah, Paryono meminta segera memperbaiki jalan rusak tersebut sebelum bertambah parah dan mengakibatkan korban jatuh bertambah. Termasuk, membangun bronjong atau plengsengan di sepanjang sungai yang membujur ke barat dari Desa Buduran hingga Desa Balongrejo tersebut.
Pasalnya, apabila pemerintah daerah hanya memperhatikan kondisi jalan saja, dalam waktu dekat bakal rusak kembali. “Kalau tepi sungai tidak diperkuat dulu, kondisi jalan bisa cepat rusak lagi, karena tanahnya gerak,” pungkasnya. [ris]

Keterangan Foto : Warga Dusun Pugruk Desa Pesudukuh Kecamatan Bagor menanam pohon pisang di tengah jalan lantaran kesal jalan utama yang membelah permukiman rusak berat. (ristika/bhirawa)

Tags: