Warga Putat Jaya Belajar Bahasa Inggris Bersama-sama

Kegiatan belajar Bahasa Inggris yang digelar oleh Dolly English Club (DEC) bekerjasama dengan Universitas Dr Soetomo (Unitomo) Surabaya dan diikuti hampir 800 warga Putat Jaya C Timur, Senin (20/8). [andre/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Guna mengubah wajah perkampungan Dolly, tepatnya Putat Jaya C Timur yang dahulu dikenal sebagai wilayah prostitusi, ratusan warga di seluruh Kampung Dolly mengikuti program belajar Bahasa Inggris bersama-sama.
Kegiatan belajar Bahasa Inggris ini digelar oleh Dolly English Club (DEC) bekerjasama dengan Universitas Dr Soetomo (Unitomo) Surabaya dan diikuti hampir 800 warga dari seluruh RT 1 sampai RT 6 di wilayah RW 12 Putat Jaya C Timur Kelurahan Putat Jaya.
Kegiatan tersebut selain memberikan pendidikan Bahasa Inggris secara gratis kepada warga Kota Surabaya, juga untuk mengubah stigma bahwa kawasan Dolly kini menjadi wilayah pendidikan yang sangat berarti bagi masa depan warganya.
Pendiri Kampung Inggris Surabaya Wahyu Cahyono mengatakan, ratusan warga Gang Dolly serentak bersama-sama belajar Bahasa Inggris dalam waktu yang bersamaan.
”Para mentor berasal dari dosen dan mahasiswa Universitas Dr Soetomo, mereka mengajar Bahasa Inggris kepada seluruh warga Dolly Surabaya,” ujarnya kepada wartawan di Balai RW 12 Putat Jaya C Timur, Kelurahan Putat Jaya, Senin (20/8).
Ia menjelaskan, warga Dolly yang ikut belajar Bahasa Inggris berasal dari segala usia, baik orangtua bapak-bapak maupun ibu-ibu, remaja yang duduk di SMP dan SMA, dan anak-anak TK hingga SD.
Kegiatan belajar serentak Bahasa Inggris di Kampung Dolly, kata Cahyo, merupakan bentuk kegiatan wisata edukasi yang tentunya ke depan sangat bermanfaat bagi warga Dolly pasca ditutup kawasan Dolly oleh Pemkot Surabaya.
‘Kita ubah stigma negatif yang dahulu Dolly merupakan kawasan wisata seks, saat ini kita jadikan wisata edukasi dan edutainment,” tegas Cahyo.
Lebih lanjut Cahyo mengatakan, mengapa disebut wisata edukasi karena jika warga Dolly sudah mahir berbahasa Inggris tidak menutup kemungkinan para warga dapat menyambut wisatawan baik lokal maupun mancanegara dengan menggunakan Bahasa Inggris.
”Dari sini kita bisa kembangkan ekonomi kreatif yang diharapkan berdampak pada pendapatan warga Dolly. Wisatawan yang datang ke Kampung Inggris Dolly bisa setiap saat, tidak hanya malam hari saat Dolly masih menjadi kawasan seks komersial,” kata Cahyo.
Sementara itu mentor dari mahasiswa semester 8 Universitas Dr Soetomo, Ryan mengatakan yang membantu mengajar Bahasa Inggris di Kampung Inggris Dolly Surabaya sangat senang bisa ikut berbagi ilmu kepada warga sekitar.
”Syukur saat kami mengajar banyak warga di Dolly antusias mengikuti program belajar Bahasa Inggris. Materi belajar pun tidak rumit hanya dasar-dasar Bahasa Inggris dan percakapan berbahasa Inggris,” ujar Ryan.
Di tempat yang sama, Wakil Rektor IV Bidang Kerjasama dan Pengembangan Unitomo Dr Meithiana Indrasari ST, MM mengatakan ada 12 mahasiswa dan dua dosen yang dihadirkan untuk membantu proses belajar serentak Bahasa Inggris di Kampung Inggris Surabaya mulai Minggu (19/8).
”Kami berharap kegiatan ini dapat berjalan terus menerus demi masa depan warga Dolly yang lebih baik lagi, serta mandiri secara ekonomi maupun prestasi di dunia pendidikan,” ungkap Meithiana. [dre]

Tags: